“Belum. Kenapa tanya seperti itu,” katanya dengan polos.
“Enggak apa-apa sih. Setidaknya pasti kamu sedang mencintai seorang wanita saat ini,” ujarku menggodanya.
“Ya, aku sedang mencintai seorang wanita,”
“Ohhh, siapa, Min?” Aku begitu antusias ingin mengetahuinya.
“Seorang wanita yang kutanyai apa kabarnya itulah wanita yang kucintai.” Amin berdiplosimasi.
Ah, aku belum pernah ditanya kabarku darinya. Aku mencintai Amin, tapi Amin tidak…
***
Rhena, apa kabar?
Aku tertegun membaca SMS ini. Jadi selama ini aku adalah wanita tersebut. Wanita yang dicintai Amin.
Aku masuk kembali dari dapur menuju ruang keluarga.
“Kamu menangis, Rhena?” Ibuku bertanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!