Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghadapi Pandemi Covid-19 ala Desa di Kota Batu

1 Juni 2020   00:06 Diperbarui: 2 Juni 2020   10:58 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemandangan dilihat dari area Kantor desa, dengan dikelilingi pegunungan. Dok pribadi
Pemandangan dilihat dari area Kantor desa, dengan dikelilingi pegunungan. Dok pribadi
Potensi lainnya adalah desa ini dikenal dengan Wisata Kelinci. Walau belum menjadi peternakan massif, kelinci merupakan primadona di desa ini dibandingkan dengan daerah lain di kota Batu. Memang masih belum bisa menjadi program unggulan, yang bisa jadi masih berbenah atau mencari bentuk formulasi yang terbaik.

Sebagai paragraf penutup. Perlu digarisbawahi bahwa tulisan ini bukanlah hasil dari pengamatan yang mendalam. Hanya melihat dari sisi kulitnya saja. Dan itu bisa saja terjadi bias, bahkan kekeliruan. Dari pengamatan lalu mencoba membuat kesimpulan yang sifatnya pribadi ini. Setidaknya dari sudut pandang saya sendiri    

Inilah sebuah desa dengan segala pengalaman yang warganya –kebetulan- terkena kasus Corona yang menghebohkan itu. Dengan segala upaya telah dilakukan untuk menyikapinya. Walau kadang masih ada celah yang tidak sempurna. Baik dalam penanganan ataupun dengan pihak intansi terkait di atasnya.

Dan semoga ini akan menjadi pelajaran berharga. Karena tidak semua desa terkena kasus yang begitu pelik. PSBB malang raya yang berakhir tanggal 30 Mei ini, dan hasil evaluasi tidak diperpanjang

Kota Batu bahkan termasuk daerah yang bisa melakukan fase “New Normal”. Desa Bulukerto tentu akan bersiap untuk itu, terutama mengembangkan segala potensi yang selama ini masih belum tuntas.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun