Mohon tunggu...
Herva Yulyanti
Herva Yulyanti Mohon Tunggu... Human Resources - Emak Bekerja sbg HRD dan tukang nulis di blog sendiri www.bundanameera.com

Menulis berdasarkan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan..Hobi tidur dan bermimpi tapi dari mimpi bisa jadi target buat dicapai..Yuk Mari..

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menggagas Botol Bekas: Penuhi Pundi dan Asupan Serat Tak terbatas

24 Oktober 2021   16:57 Diperbarui: 1 November 2021   12:12 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
edited by canva_Hervayulyanti

Ditambah dengan kurangnya anak-anak untuk dikenalkan dengan sayuran sehingga mereka menjadi semakin benci sayuran. Melalui sistem hidroponik di rumah, diharapkan kebutuhan akan serat bisa terpenuhi.

Yang saya lakukan agar anak suka makan sayur, melibatkan juga mereka untuk turut serta dalam proses hidroponik ini mulai dari semai hingga panen. 

Cara ini efektif membuat anak termotivasi memakan sayur hasil tanam sendiri selain itu bisa mengoptimalkan kecerdasan naturalis pada anak. Hal ini bisa dicoba bagi ibu-ibu di rumah siasati anak untuk cinta dengan sayuran.


                                                                                                                               ***

Jadi bisa dibayangkan, ternyata botol bekas tak hanya sekedar sampah plastik namun nilai tambahnya menjadi meningkat karena kreatifitas. 

Mari sama-sama mengupayakan untuk #BijakBerplastik sayangi Bumi mulai awareness untuk mampu menjaga Bumi agar mencegah bencana di masa depan.

Jika bukan kita, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi? 

Referensi :

1. Moesa Zoelfikar, 2016. Hidroponik Kreatif Membangun Instalasi Unik Menggunakan Barang Bekas. (https://books.google.co.id/books?) 

2. 2019. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Melalui Hidroponik (https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun