Mohon tunggu...
Heru Jast
Heru Jast Mohon Tunggu... lainnya -

berharaplah yang terbaik dan nantikan yang terburuk..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamu dan Pagiku

5 April 2016   12:02 Diperbarui: 7 April 2016   12:11 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="'"][/caption]

Hari ini minggu, jam dinding menunjukkan pukul 7 pagi, dimana aku baru saja bangun dari tidur. Suasana kamar masih gelap karena semalam lampu sengaja aku matikan.

indah sekali pagi ini, pikirku dalam hati tak perlu nunggu lama aku segera kirimkan pesan untuknya,untuk dia yang setiap pagi pertama kali aku ingat

"lagi ngapain, sudahkan mandi?"

"lagi merindukanmu dan belum mandi"

"apakah rindu itu berat sampai kamu beum sempet mandi?"

"berat banget"

"apakah kau akan tetap mampu membawanya kemanapun kamu pergi?"

"tidak, setidaknya aku menyampaikannya padamu"

"kenapa tidak, padahal aku berharap kamu bisa, sampai pada akhirnya kita akan bertemu untuk saling meringankan rindu yang sama-sama kita rasa berat, sekali lagi apakah kamu akan  mampu?"

"insyallah aku mampu"

"subhanallah, kamu wanita terbaikku, ada hadiah untukmu"

'hadiah apa?"

"hanya sebuah lagu, semoga kamu suka"

"emang lagu apa?"

sebentar aku kirimkan untukmu, semoga kamu suka"

("dengarlah dengar kau wanita terbaikku, tak  seharusnya engkau ragu,tak mudah menjadi seperti dirimu, kuyakin pasti engkau mampu, dengarlah dengar kau wanita terbaikku, tak seharusnya engkau pilu, lihatlah lihat ada aku disampingmu, yang akan selalu menjagamu, percaya semua past kan terjadi, nikmati apa yang kau rasa, kau harus bisa, selalu percaya demi apa yang kau impikan")

"terima kasih, aku dengern dulu ya"

"iya jangan lupa baca bismillah biar kamu slalu ingat bahwa segala sesuatunya tercipta atas ijinNya"

"iya pasti, Bismillah"

beberapa saat kemudian ada pesan baru yang masuk darinya

"lagunya bagus, aku suka"

"beneran kamu suka, suka sama lagunya apa penulisnya?"

"dua-duanya"

"ah jangan terbiasa mendua, wanita terbaik hanya pilih satu"

"iya-iya, aku suka penulisnya"

"kamu baik, aku juga suka pendengarnya"

"aku mandi dulu, rindu ini sejenak terasa lebih ringan"

"oya, karena lagunyakah?"

"bukan, tapi karena suara kamu"

"terima kasih, aku hanya menguji kesungguhanmu, yasudah sana mandi dulu, hati-hati ya?"

"kok, hati-hati?"

"rindu ini berat, jangan sampai terpelset"

"kalo iya, siapin aja pelukanmu"

"dengan senang hati"

"ahhh, kamu emang paling bisa bikin hati cewek luluh"

"kamu aja, jangan cewek karena cewek terlalu banyak aku tidak suka membagi"

"tapi kan yang suka kamu banyak?"

"jika kau salah satunya, tenang saja aku pasti memilih kamu"

"kamu yakin pilih aku?"

"kemarin kamu bilang percaya sama aku, meragukah? semoga tidak"

"enggak kok, aku percaya sama kamu"

"syukurlah senang mendengarnya, jadi mandi gak?"

"ahhh kamu sih, jadi lupakan?"

"aku kenapa?"

"ah gak papa, kamu pasti juga belum mandi, iya kan?"

"kok kamu tahu, pasti kamu berbohong makanya hidung kamu jadi panjang sampai sini jadi tahu kalo aku masih bauk?"

"ah enggak, karena kita sama-sama nunggu dari tadi"

"asik,ya udah ayo mandi"

akupun beranjak dari tempat tidurku, membuka pintu kamar yang tidak aku kunci dari semalam lalu bergegas menuju kekamar mandi...byuurrrrrr segar sekali rasanya

setelah mandi aku kembali kekamar untuk berganti pakaian, sedikit berdandan biar lebih ganteng hehe

setelah selesai aku mengambil HP yang tadi aku letakkan diatas meja dikamarku, lalu aku kirimkan lagi pesan untuknya

"aku sudah ganteng, kamu bagaimana? pasti juga sudah cantik?"

"ah kamu suka memuji, aku belum cantik kok"

"kenapa, bukannya kamu sudah mandi dan berdandan, kok belum cantik"

"iya tapi belum ada kamu disini jadi aku belum cantik"

"begitukah, kalo begitu tunggulah aku kesana sekarang"

"hati-hati,  aku tunggu, oya mau kopi apa coklat panas"

"apa aja, aku berangkat"

seperti biasanya aku pakai kuda besi tua ini untuk menuju rumahnya, kuda besi ini memang sudah tua dan jalannyapun lambat, tapi kuda besi ini punya sejarah yang tak bisa diperjual belikan, makanya sampai sekarang aku masih setia dengan motor kesayanganku.

pelan saja laju sepeda motor mulai berpacu diatas aspal, tak perlu ngebut karna aku bukanlah pembalap dan kalupun aku pembalap jalan raya bukanlah tempat untuk adu kecepatan jadi santai saja nikmati perjalanannya.

tidak terlalu lama, akupun kini sudah sampai didepan gerbang pintu rumahnya, tidak ada keramaian dan pintu rumahnyapun masih tertutup.

aku turun dari motor kemudian membuka pintu gerbang sendiri, lalu menutupnya kembali. lalu berbalik dan berjalan menuju pintu rumahnya..

aku terpana, karna pintu sudah terbuka dan bidadari cantik itu sudah berdiri anggun didepan menyapaku dengan senyumannya yang memikat, kaos putih dipadu dengan rok selutut berwarna biru, aku tak pernah melihatnya dia memakai rok dan itu untukk pertama kalinya

"kamu cantik" aku menyapanya tersadar dari kekagumanku

dia membalas dengan senyuman "ah kamu bisa aja, kan udah ada kamu"

"kamu cantik pakai baju dan rok itu, sungguh aku takjub"

"udah ah gombalnya, sini masuk"

akupun berjalan mendekatinya kemudian masuk keruang tamu.

aku masih takjub, sedikit kaget ketika nada suaranya memintaku untuk duduk

"mian duduk dulu"

"iya, makasih" jawabku singkat.

" kamu mau minum apa mian?"

aku balik bertanya kepanya " kamu sendiri lagi pengen minum apa ta?"

"coklat panas"

"pastikan aku minumanku sama dengan yang kamu mau" 

dia berbalik dan melepas senyum seraya memintaku menunggu "tunggu sebentar ya mian!"

"iya" kubalas dengan senyuman

diapun berjalan meninggalkanku diruang tamu sendirian, tak berapa lama dia kembali dengan 2 gelas coklat panas dan memberikannya diatas meja.

dia kemudian duduk disampingku "diminum mian, spesial lho"

"iya ta, kamu juga dong ayo diminum coklat panas bikinanmu, pasti nikmat"

aku masih saja bengong dan takjub dengannya hari ini dalam hati aku bernyanyi lagunya lobow "kau cantik hari ini"

"mian, kok bengong aja daritadi" dia bicara padaku

"kamu sih"

"aku kenapa, emang ada yang salahkah denganku"

"enggak, kamu cantik" pujiku untuknya

"mian, dari tadi mah gombal mulu"

"aku tidak sedang bermimpikan ta,bermimpi ketemu biadari secantik kamu"

"udah deh an, kita mau kemana an?"

"aku lagi pengen nonton ta?"

"nonton apa an?boleh juga tuh"

"emmm nonton kamu?"

"aaaaaa mian, dari tadi gak habis-habis gombalnya" dia mencubitku

"aduh sakit ta"

"syukurin, kamu sih"

"kepantai aja yuk, ini cuacanya bagus deh gak terlalu panas" pintaku

"ayuk mian, mau berangkat kapan?"

"sekarang aja ta?"

"ayo, tapi coklatnya panas nya dihabisin dulu atuh, spesial lho"

"iya deh aku habisin"

to be continue....cerita pantai....

to be continue

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun