Mohon tunggu...
Heru Andika
Heru Andika Mohon Tunggu... -

Account lama saya di-hack karena saya menulis tentang kebenaran, namun saya tak akan pernah bisa dihentikan dengan cara seperti itu, karena saya amat mencintai menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film "Doea Tanda Cinta" - Full Metal Jacket versi Indonesia

3 Juni 2015   16:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:22 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5) Tekhnik Interogasi Sandera

Ketika menyerbu sarang "Front Pengacau Keamanan" yang menyandera seorang ilmuwan asal Indonesia, tim buser TNI AD ini menggunakan teknik interogasi singkat untuk memastikan mereka tidak salah sasaran, dan tidak salah membebaskan sandera, tidak ingin terjebak dengan tipuan musuh.

Sang prajurit sambil menodongkan senjata menanyakan hal-hal yang secara logika hanya dapat dijawab cepat dan benar oleh orang yang menguasai jawaban pertanyaan tersebut yaitu:

1) Siapa nama tengah anak laki-laki Anda ?

2) Darimana asal (suku) ibu Anda ?

Hal-hal seperti ini masih sangat baru "dibuka" dalam film Indonesia.

Mengingat sejak jaman Orba, jika ingin membuat film perang tentang TNI bahkan POLRI di era sesudah kemerdekaan, sangat sulit dibuat terbuka, karena begitu banyak hal yang dirahasiakan.

Di saat film-film Hollywood begitu bangga menunjukkan kepada dunia pernak-pernik militer nya dalam film-film mereka, maka justru TNI dan POLRI amat menjaga kerahasiaan organisasi mereka, khawatir jika dibuat dalam film dapat dimanfaatkan oleh intelijen asing untuk hal-hal yang membahayakan negara.

Beruntunglah dalam membuat film ini, sutradara Rick Surafani mendapat dukungan bahkan di produseri oleh kalangan "dalam" dan petinggi TNI AD, sehingga unsur kerahasiaan menjadi tanggung jawab dan telah sepengetahuan mereka.

Jadi untuk masalah detil dalam hal militer dan pertempuran, sutradara Rick Soerafani harus diacungi jempol. Karena jika Anda sering membaca resensi-resensi film saya di Kompasiana, masalah detil selalu menjadi sorotan utama jika saya mereview film Indonesia.

Sisi Lemah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun