Mohon tunggu...
heru saputro
heru saputro Mohon Tunggu... Ahli Gizi - mahasiswa

hay

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Dua Arah untuk Pembelajaran Daring yang Lebih Baik

7 Juli 2022   10:08 Diperbarui: 7 Juli 2022   10:19 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KOMUNIKASI DUA ARAH UNTUK PEMBELAJARAN DARING YANG LEBIH BAIK

Nama Penulis (Heru Saputro)

Instansi (Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta)

Abstrak

Essay ini berfokus pada edukasi antar guru dan murid selama pembelajaran daring pada masa pandemic COVID-19, pembelajaran secara daring tentunya murid akan lebih banyak mengabiskan waktunya di rumah dan di masyarakat. Tujuan essay ini adalah saling interaksi antar guru dan murid, pola asuh orang tua serta pemilihan circle di masyarakat agar terciptanya hubungan yang baik. Meskipun metode belajar mengajar secara daring tentunya guru bisa saling interaksi secara langsung meskipun dilakukan satu bulan sekali ataupun guru bisa langsung mendatangi dan mengedukasi murid tersebut. Orang tualah peran paling penting di masa pandemic COVID-19 agar mengetahui tidak adanya anak putus sekolah atau bahkan tidak bersekolah, diduga erat kaitannya dengan pemahaman orang tua tentang pendidikan dan terpengaurhnya lingkungan yang ada di masyarakat. Hasil daripada essay tersebut interaksi guru dan murid akan menambah hubungan yang baik dan kedekatan antar guru, orang tua serta bisa memilah milah circle yang baik di masyarakat. Pelajar akan merasakan kedekatan dan hubungan yang baik dengan guru bila bisa saling interaksi secara langsung. Pola asuh orang tua dan lingkungan sekitar akan berpengaruh dalam semangat bagi pelajar.

Kata Kunci : Covid-19, Edukasi, Pembelajaran Daring

                   

                Awal tahun 2020 dunia dibuat kaget dengan keberadaan virus baru yang bernama Corona. Penyakitnya disebut sebagai Covid-19, sebagai virus yang menyerang Cina, yang ditemukan pada bulan November 2019 tepatnya di kota Wuhan. Corona yang semula dianggap virus biasa. Prediksi kemudian salah, dan virus ini dapat membunuh manusia sekaligus menyebar sangat cepat sehingga saat ini belum ditemukan secara pasti terkait penyebab virus corona, namun diketahui bahwa virus ini disebarkan oleh hewan.

                Virus ini mengakibatkan ketidak serasian di dalam masyarakat bahkan bagi pelajar khususnya bagi pelajar Wonosobo. Keadaan yang terjadi memaksa masyarakat dan pelajar untuk merubah kebiasaan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diakibatkan perkembangan virus yang menyebar dengan cepat diseluruh dunia tanpa terkecuali. Kebijakan baru jugapun sangatlah berpengaruh pada dunia pendidikan, yang mengubah pembelajaran yang biasanya dengan tatap muka tetapi karena pandemi akhirnya pembelajaran dilaksanakan secara online.

                Akan tetapi saling interaksi berfungsi juga untuk menumbuhkan semangat, mempengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik . Demikian proses belajar mengajar yang akan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik, rumusan masalah yang dikaji dalam essay ini sebagai berikut: 1Faktor-faktor apa yang menjadi penghambat pembelajaran daring dalam meningkatkan kualitas pelajar di Wonosobo. 2Fungsi komunikasi pada proses pembelajaran antara guru dan murid dalam meningkatkan kualitas pelajar di Wonosobo. 3Dampak posotif apa jika guru dan murid interaksi secara langsung. 4Peran orang tua dimasa pandemi untuk meningkatkan kualitas pelajar di Wonosobo. 5Pemilihan circle di masa pandemi untuk menjaga kesehatan mental.

               Hal yang sejalan dengan anjuran pemerintah untuk stay at home and social distancing harus diikuti dengan perubahan modus belajar tatap muka menjadi online. 1Teknologi disini bisa dianggap sangatlah penting sebagai pengganti posisi guru dalam pembelajaran. Hal ini tidak semuanya benar, peran guru dalam melakukan pembelajaran masih sangat diperlukan dengan proses manusiawi, saling interaksi dan kurang tepat bahwa teknologi selalu melahirkan proses dehumanisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun