Steve Jobs dan Mark ZuckerbergÂ
Steve Jobs dan Mark Zuckerberg, dua nama yang identik dengan dunia teknologi dan inovasi, memiliki kesamaan yang unik: mereka berdua tidak memiliki gelar sarjana. Walaupun, hal ini tidak menghalangi mereka untuk meraih kesuksesan gemilang.
Steve Jobs, pendiri Apple Inc., memilih untuk meninggalkan Reed College setelah satu semester demi mengejar minatnya. Keputusannya ini membawanya ke kelas kaligrafi, yang kemudian menginspirasi desain estetis dan intuitif produk-produk Apple, ( W. Isaacson, 2011).Â
Kisah Jobs menunjukkan bahwa semangat belajar dan kreativitas, dipadukan dengan keberanian untuk keluar dari jalur pendidikan formal, dapat mengantarkan seseorang pada pencapaian luar biasa.
Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, mengikuti jejak Jobs dengan keluar dari Harvard University untuk fokus mengembangkan platform media sosialnya. Keputusannya yang berani ini membuahkan hasil, (D. Kirkpatrick, 2010).Â
Facebook kini menjadi salah satu platform online terbesar di dunia, menghubungkan miliaran orang dan membuka peluang ekonomi bagi banyak individu. Kisah Zuckerberg menekankan pentingnya inovasi, kegigihan, dan visi yang jelas dalam meraih kesuksesan.
Kedua kisah inspiratif ini menjadi contoh bahwa gelar sarjana bukanlah satu-satunya kunci menuju kesuksesan. Kegigihan, dedikasi, dan pemikiran kreatif dapat mengantarkan individu untuk mencapai hal-hal luar biasa, bahkan tanpa mengikuti jalur pendidikan formal yang konvensional.
Kendati, penting untuk diingat bahwa kisah Jobs dan Zuckerberg bukanlah gambaran umum. Banyak individu lain yang mencapai kesuksesan melalui pendidikan formal.Â
Bagi kebanyakan orang, menyelesaikan pendidikan tinggi masih merupakan pilihan yang tepat untuk membuka peluang dan bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk masa depan.
Menuju Sistem Pendidikan Masa Depan Indonesia
Sistem pendidikan Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk beradaptasi dengan era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat. Diskusi ini mengidentifikasi beberapa poin penting untuk membangun sistem pendidikan yang lebih holistik dan adaptif.