Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pertemuan Politik Puan dan Airlangga Untuk Kepentingan Siapa ?

29 Juli 2023   08:14 Diperbarui: 29 Juli 2023   08:25 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari hasil tesebut ,  LSI juga melihat elektabilitas Airlangga di deretan tokoh cawapres hanya berada di posisi 10 dari simulasi 17 nama. Airlangga hanya meraih elektabilitas sebesar 1,6 persen di posisi cawapres.

Ia kalah dari Ridwan Kamil yang berada di posisi pertama dengan 19,5 persen. Kemudian disusul Sandiaga Uno dengan 14,4 persen dan AHY dengan 11,6 persen.

Kajian survey dari Indikator Politik Indonesia,
Survei 26-30 Mei melibatkan 1.230 responden. Margin of error survei diperkirakan 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Prabowo Subianto 29,1 persen
Ganjar Pranowo 26,1 persen
Anies Baswedan 13,2 persen
Ridwan Kamil 7,4 persen
Erick Thohir 5,1 persen
Sandiaga Uno 2,6 persen
Agus Harimurti Yudhoyono 1,9 persen
Puan Maharani 1,4 persen
Airlangga Hartarto 0,7 persen
Muhaimin Iskandar 0,7 persen

Elektabilitas yang jeblok dan juga isu pendongkelan jabatan sebagai Ketua Umum Golkar  akhirnya menyebabkan posisi tawar politik Airlangga Hartarto sudah down grade alias sudah longsor dititik paling rendah.

Airlangga Hartarto direndahkan dari sisi kegagalan pencapaian politik. Menurut  Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan Ketua Umum Airlangga Hartarto tidak mutlak diusung sebagai calon presiden atau calon wakil presiden di 2024.

Pernyataan dari Nusron tersebut jelas sudah melecehkan jabatan Airlangga Hartarto sebagai Calon presiden berdasarkan Munas namun dirinya gagal mencapainya.

Nusron Wahid justru  mengusulkan agar partai mempertimbangkan nama Ridwan Kamil dan Gibran Rakabuming Raka. Demikian pernyataan  Nusron dalam keterangan tertulis, Jumat (28/7).

Jika dalam perkembangan politik ke depan ternyata benar Golkar menyatakan bergabung bersama PDIP  artinya dipastikan juga ada deal politik tertentu di luar konteks pemilu.

Perlu diketahui jika pemanggilan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi terkait perizinan ekspor CPO atau minyak goreng, dinilai bukan hal biasa, namun juga sarat kepentingan politik. Karenanya sudah benar kiranya Airlangga Hartarto harus selesaikan dan menuntaskannya melalui lobi dan kerja politik.

Pertanyaannya, apa yang menjadi kekuatan politik PDIP sehingga bisa menjadi payung perlindungan untuk Airlangga Hartarto dari proses hukum yang sedang melekat pada dirinya ?

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun