Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menunggu Detik-detik Akhir Instruksi Penundaan Pemilu

19 Maret 2023   08:42 Diperbarui: 19 Maret 2023   09:49 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah ini menjadi indikator jika sebenarnya apakah mereka( parpol) selama ini sudah lahan jika pemilu akan ditunda sehingga wacana dan dialog pencapresan hanya permainan politik untuk menghibur masyarakat belaka . Tidak ada konsistensi progresif partai dan koalisi parpol untuk menjaga arwah dan marwahnya sebagai organ politik penyaluran aspirasi masyarakat

Parpol justru digunakan untuk menyandera dan menunda berbagai kepentingan yang diwakilinya. Wajar jika ada tuduhan parpol sudah bekerja sama dengan pihak penguasa rezim Jokowi untuk melakukan berbagai kebijakan dan produknya sesuai pesanan dan bagi hasil secara merata. 

Sementara presiden sebagai kepala negara dan pemerintah yang bertanggung jawab lebih penyelengaraan pemilu rupa -rupanya lebih menginginkan dan terus menggoda baik pimpinan partai dan juga melakukan intervensi di berbagai instrumen penyelengara pemilu.

Tidak Konsisten 

Penundaan pemilu sepertinya tinggal menunggu waktu dan ketok paling proses politik di internal partai dan koalisi partai sudah tidak bisa diharapkan untuk memantapkan dan memperkuat konsistensi pemilu dilangsungkan .

 Justru semakin hari proses politik parpol semakin menjauh dan memperkosa keinginan dan aspirasi masyarakat. Peran serta masyarakat dijauhkan dan nampak sekali justru elite parpol bermesraan dan menempel terus ke kekuasaan.

Keberadaan parpol parlemen yang berada diluar kekuasaan menjadi lumpuh total dan justru berbalik arah untuk melakukan kompromi politik. Indikasi kompromi atau bagi -bagi kekuasaan ini jelas mengindikasikan kekuatan intervensi dari pemerintah yang begitu kuat.

 Salah satu contoh adalah kecurigaan jika Koalisi Kebangsaan sengaja dibentuk untuk menggantung calon capres lainnya atau wakilnya sehingga terjadi dead lock proses seleksi kepemimpinan nasional.Demikian juga yang tejadi di Koalisi Perubahan akan terus terciptanya situasi tarik ukur untuk menentukan siapa Capresnya. 

Begitu juga di KIB yang masih belum juga menentukan siapa capres dan cawapres nya. Sikap politik pencapresan PDI P yang acuh bisa dikatakan partai ini sudah tidak peduli lagi apa yang akan terjadi dalam proses seleksi calon pemimpin masa depan.

 Perubahan Sistem Pemilu

Hal-hal administrasi berkaitan Penundaan Pemilu sedang terjadi dan tetap berproses. Dua isi besar yang sedang dilakukan untuk membuat penundaan pemilu ini akan sukses . Pertama perubahan atau tetap sistem pemilu yang akan dipakai masih menunggu keputusan MK. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun