Mahalnya demokrasi hanya untuk meloloskan wakil yang memilih kualitas dan integritas. Sudah menjadi habitat pesta demokrasi butuh duit berjubel .Petualangan demokrasi yang melelahkan.
Kita harus belanja politik berlebihan  dan menebarkan dosa berjamaah dengan politik menebar uang. Yang dihasilkan akhirnya para Caleg oportunis, kejar setoran dan pasti melupakan konstituennya.
 Konsekuensi logis dari hasil proses politik transnasional, tidak ada ikatan batin dan tanggung jawab moral. Setelah kemenangan dalam pileg telah diraih, Caleg tersebut akan lempar handuk dan meninggalkannya .
Dengan waktu terbatas, pemilu 2024, 14 bulan lagi akan dilaksanakan, Bisakah kita terbebas dari praktek money politics di setiap pesta demokrasi yang diselenggarakan ?
Bisakah melakukan kampanye gratis dan mendidik untuk mewujudkan demokrasi sehat dan produk Caleg yang berkualitas?
Bagaimana bentuk ideal partai politik menyediakan kesempatan bagi Caleg  dan Bagaimana perilaku pemilih dan yang dipilih sehingga terlahir Caleg yang berbobot dan bertanggung jawab ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H