Xi Jinping Jadi Bintang Di KTT APEC Bangkok, Rusia dan Amerika Absen
Ditulis Oleh :
Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon
Ketua Relawan Ganjar Pranowo 2024
Presiden Jokowi menjadi episentrum dalam Kegiatan KTTG20 Bali. Jokowi telah sukses menyelenggarakan acara secara  maksimal dan kesuksesan acara tersebut menuai banyak pujian baik dari Kepala Negara  Anggota  G20  atau tokoh -tokoh / pakar internasional .
 Presiden Jokowi kali ini redup di Perhelatan Forum Kerjasama Ekonomi Asia- Pasifik di Bangkok Thailand ( APEC).
Sementara Presiden China Xi Jinping  kembali menjadi bintangnya Di APEC. Satu- satu  negara adidaya yang secara penuh menghadapi 3 KTT di wilayah Asia -Pasifik secara berturut -turut dari KTT ASEAN Kamboja ,KTT G20 Bali dan KTT APEC Bangkok.
Indonesia tidak bsa mengambil peran maksimal dalam Pertemuan APEC Bangkok karena separuh Agenda APEC sudah terselesaikan Dalam KTT G20 Bali . Keuntungan KTT G20 Bali  diagendakan lebih dahulu dari KTT APEC Bangkok  sehingga Ruh KTT G20 lebih padat dan glamor baik dai sisi agenda dan pesertanya.
Wajar Jika Biden dan Putin tidak hadir, karena Forum APEC tersebut akan kembali  Buntu membuka Dialog Perdamaian Rusia-Ukraina. Â
Hanya China hadir sebagai Perwakilan Negara Adidaya. Namun China tidak menemukan Partner Seimbang dalam KTT APEC yakni AS atau Rusia . KTT APEC Bangkok  Begitu Hambar, minim  Isu-isu  Konkrit terutama perdamian Rusia dan dampak bagi  ekonomi dunia .
Nasib  KTT G20 Bali dan KTT APEC Bangkok perkirakan akan kembali gagal memformulasikannya proses perdamian dunia, penanggulangan krisis pangan dan energi serta meredam gejolak inflasi ekonomi dunia.Â
Tetap Rusia menjadi Pihak Pemenang ,berhasil memveto agenda G20 dan APEC. Dunia akan mereda sejenak  disaat masyarakat Dunia  membiarkan Rusia mencaplok Ukraina .  Inilah yang disebutkan sebagai Paradoks Perdamian Menggantung.
Sejarah APEC
Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik(APEC) ,diinisiasi  oleh  Perdana Menteri Australia  Bob Hawke  pada tahun 1989 untuk mengorganisasi kawasan ekonomi Asia Pasifik  sebagai wilayah area perdagangan bebas dan investasi.
APEC terlahir dalam pertemuan 12 Menteri negara Asia Pasifik 6-7 November 1989 di Canberra Australia.Â
Proses berdirinya APEC dipicu oleh misi besar dalam membentuk kawasan perdagangan regional di wilayah Asia-Pasifik. Forum APEC dibentuk dengan misi mereduksi hambatan investasi global antar negara. Â Â Â
Saat ini APEC terdiri dari 21 Negara maju dan berkembang dimana organisasi multilateral ini menguasai 60 persen GDP dunia , mewakili 3 milyar penduduk dan mengontrol separuh  perputaran keuangan global . Anggota APEC terdiri dari para pemimpin dunia dan Pebisnis Global.
Agenda APEC Bangkok  Â
Pertemuan APEC Bangkok  Thailand,18-19 November 2022, dilakukan pertama kali sejak dunia dilanda Pandemi Covid -19.
Isu utama yang dibicarakan oleh 21 negara tergabung  dalam APEC  yakni dampak ekonomi akibat perang Rusia dan Ukraina ,Isu inflasi keuangan dunia, perubahan iklim, isu ke kelangkaan pangan dan energi dan skema penanggulangan dampak Covid-19.
Putin Bolos di APEC
Rusia kembali tidak hadir dalam pertemuan APEC. Vladimir Putin menolak undangan untuk menghadiri APEC Summits Meeting. Alasannya ketidakhadiran Putin disebabkan urusan internal isu politik berkaitan peperangan dengan Ukraina.
Rusia salah satu anggota APEC menyatakan ketidakhadiran dalam acara KTT APEC Bangkok . Presiden Rusia Vladimir Putin  tidak hadir dalam KTT G20 Bali 15-16,November dengan alasan hampir sama yakni sibuk dengan urusan perang.
 Putin tidak menginginkan Rusia sebagai pihak yang diperlakukan salah dan dipermalukan sebagai penjahat perang dan melanggar kedaulatan kain yang jelas menyalahi hukum internasional .Â
Dalam KTT G20 berakhir ketidakjelasan arah perdamian Rusia -Ukraina. Peserta delegasi KTT G20 tidak menghasilkan deklarasi bulat untuk mengutuk Rusia atas agresi militer ke Ukraina. Â KTT G20 dianggap pertemuan tinggi yang sangat alot untuk mencairkan ketegangan konflik di Balkan.
Biden Menyusul Absen
Berbeda dengan KTT G20 Bali ,kali ini Presiden Amerika tidak menghadiri pertemuan APEC Bangkok. Biden ada dalam bayang -bayang tekanan dalam negeri oleh kemenangan Pemilu DPR Amerika oleh Partai Republik.
 Joe Biden berasal dari Partai Demokrat , sadar jika dirinya akan  memberikan isyarat penolakan pembicaraan terlalu jauh urusan politik regional menyangkut isu Taiwan -China dan juga pembahasan isu perdamian Rusia -Ukraina.
Dalam KTT G20,Joe Biden memastikan kepada Presiden  Xi Jinping  Amerika hanya  memberikan dukungan perlindungan militer Taiwan ,bukan mengakui Taiwan sebagai negara terpisah dari China.Â
Tentunya hasil pertemuan bilateral tersebut sudah cukup yakinkan proses penurunan ketegangan hubungan China -Amerika. Pertemuan bilateral tersebut disebut sebagai peristiwa monumental karena merupakan pertemuan kali pertama sejak Joe Biden menjabat Presiden  Amerika. Â
Konflik Amerika dan China
Presiden Amerika berjanji tidak ada lagi Perang Dingin baru dengan China.Hasil kesepakatan tersebut juga berdampak positif bagi keamanan regional di Kawasan Asia Pasifik .
 Bagi Taiwan komitmen Amerika untuk tetap memberikan dukungan militer disambut gembira dan Taiwan sedikit menurunkan kecemasan atas ancaman agresi militer China ke Taiwan .
Mimpi buruk Taiwan tidak terjadi, apa yang sedang terjadi di Ukraina sementara ditanggalkan oleh China. Taiwan adakah sebuah kepulauan yang diklaim China sebagai kepulauan yang membangkang dengan membentuk pemerintahan dan mempunyai presiden sendiri.Â
Politik Standar Ganda Amerika
Hubungan China dan Amerika berada dalam titik  level terendah ketika Amerika di bawah Presiden Donald Trump berkaitan isu -isu sangat mendasar yakni perseteruan perdagangan ,kompetisi teknologi dan isu kepentingan geopolitik dan tabrakan ideologi.
Amerika menerapkan kebijakan politik  terhadap Taiwan. Melakukan politik standar ganda. Di satu sisi AS  bersikap mengakui kebijakan landasan hubungan AS dan China  adalah kebijakan Satu China ,mengakui satu pemerintahan China dan AS tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan.
Ambigu politik luar negeri Amerika berkaitan komitmen AS Â membela Taiwan ,menyediakan sarana senjatanya untuk mempertahankan diri Taiwan dari serangan Asing. Â Â
Relasi China ,Amerika dan Rusia
Volatilitas hubungan diplomatik ketiga negara Super Power antara  Rusia ,Amerika dan China sedang terjadi  pasang surut. Amerika dan China dalam pertemuan Bilateral di KTT G20 Bali sepakat menurunkan ketegangan-ketegangan dengan menghilangkan Perang Dingin.
Sementara Hubungan Rusia dan Amerika tidak Simetris dengan pencapaian hubungan Amerika -China. Tiga negara tersebut justru dalam relasi hubungan Asimetris.
 Permainan China dan Amerika berada dalam permainan non zero sum-game atau  win-win solutions  ,sementara hubungan Rusia dan Amerika terus berada dalam permainan zero-sum dimana satu pihak menawarkan dan menyebabkan kekalahan dan memberikan hadiah kemenangan di pihak lawan.
Kondisi Amerika atau Rusia miliki  kemungkinan keuntungan atau kerugian dalam suatu permainan  dalam hubungan reprositas.  Keuntungan yang dimiliki Amerika  berasal dari kerugian Rusia dan sebaliknya. .  Â
Contoh bagaimana 3 negara Amerika ,China dan Rusia berpandangan serta sikap  terhadap perang Rusia  dan  Ukraina.  Bagi Amerika ,China dianggap salah satu negara yang menolak melakukan aksi boikot ekonomi dan mengutuk Rusia atas agresi Ke Ukraina .
 Hubungan China Dan Rusia sangat mendasar dan intim .Seminggu sebelum Rusia menggelar agresi ke Ukraina, dua negara tersebut menyatakan melakukan hubungan pertemanan  tampa batas  (No. Limit Friendship).
APEC dan Rusia
Presiden China Xi Jinping  menjadi bintang di KTT APEC Bangkok. Presiden China Xi Jinping berhasil mendominasi Isu dalam KTT G20 Bali bersama Presiden Amerika Joe Biden. Keselamatan damai China dan Amerika berhasil menyingkirkan agenda  utama yakni proses perdamian Rusia -Ukraina.
Rusia tetap konsisten menolak dan tidak tertarik dalam dua agenda pertemuan tinggi / KTT . Rusia berhasil menang atas tekanan asing yang dimotori Amerika untuk mematuhi dan menuruti segala bentuk draft proposal perdamian.
Rusia mematok harga mati bagi proses perdamian yang diajukan oleh negara Barat. Ketidakhadiran Vladimir Putin dalam Agenda KTT G20 Bali dan KTT APEC menjadi bukti keras Rusia tidak mengambil posisi untung dari kedua agenda tersebut. Pihak Rusia mengeklaim tidak ada yang urgen dan mendasar .
Kesimpulan
Forum APEC kembali gagal memfasilitasi  kembali proses perdamian krisis Rusia -Ukraina. Keputusan Forum APEC akan mengalami kesulitan pendalaman materi dikarenakan Rusia sebagai sumber malapetaka  multi krisis justru tidak bisa berdialog dalam satu meja . Isu krusial pembahasan efek dan dampak perang terhadap pangan dan energi  tidak dapat diurai secara komprehensif .
Forum APEC kali ini hanya menguntungkan China. Hadir tunggal mewakili negara superpower menjadi keuntungan China. Negara tirai bambu ini dengan sangat leluasa menyebarkan pengaruh usulan dan gagasannya di Forum APEC Tampa Veto Rusia dan Amerika . China  betul-betul menguasai, sudah menjadi bintang dan menjadi pemenang dalam Forum APEC Bangkok.
Sementara Amerika dalam Forum APEC berada dalam sikap datar. Â Amerika merasa tidak banyak kepentingan untuk hadir
.. Perundingan Amerika dan China di Pertemuan Bilateral Disela sela KTTG20 Bali sudah berhasil meredakan ketegangan kawasan Asia Pasifik.
Amerika tidak hadir karena sudah paham Rusia juga menawarkan harga mati dalam KTT APEC Bangkok . Proses perdamian yang melibatkan aktor Utama Rusia  menjadi buntu. Amerika mengambil sikap tidak hadir sebagai bentuk perlawanan pasif ketidakhadiran Rusia.
Jika Amerika-China meniadakan Perang Dingin, sementara Rusia dan Amerika dalam Posisi Perang Terbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H