Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Redup, Xi Jinping Menjadi Bintang di KTT APEC Bangkok

19 November 2022   06:17 Diperbarui: 19 November 2022   06:28 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh bagaimana 3 negara Amerika ,China dan Rusia berpandangan serta sikap  terhadap perang Rusia  dan  Ukraina.  Bagi Amerika ,China dianggap salah satu negara yang menolak melakukan aksi boikot ekonomi dan mengutuk Rusia atas agresi Ke Ukraina .

 Hubungan China Dan Rusia sangat mendasar dan intim .Seminggu sebelum Rusia menggelar agresi ke Ukraina, dua negara tersebut menyatakan melakukan hubungan pertemanan  tampa batas  (No. Limit Friendship).

APEC dan Rusia

Presiden China Xi Jinping  menjadi bintang di KTT APEC Bangkok. Presiden China Xi Jinping berhasil mendominasi Isu dalam KTT G20 Bali bersama Presiden Amerika Joe Biden. Keselamatan damai China dan Amerika berhasil menyingkirkan agenda  utama yakni proses perdamian Rusia -Ukraina.

Rusia tetap konsisten menolak dan tidak tertarik dalam dua agenda pertemuan tinggi / KTT . Rusia berhasil menang atas tekanan asing yang dimotori Amerika untuk mematuhi dan menuruti segala bentuk draft proposal perdamian.

Rusia mematok harga mati bagi proses perdamian yang diajukan oleh negara Barat. Ketidakhadiran Vladimir Putin dalam Agenda KTT G20 Bali dan KTT APEC menjadi bukti keras Rusia tidak mengambil posisi untung dari kedua agenda tersebut. Pihak Rusia mengeklaim tidak ada yang urgen dan mendasar .

Kesimpulan

Forum APEC kembali gagal memfasilitasi  kembali proses perdamian krisis Rusia -Ukraina. Keputusan Forum APEC akan mengalami kesulitan pendalaman materi dikarenakan Rusia sebagai sumber malapetaka  multi krisis justru tidak bisa berdialog dalam satu meja . Isu krusial pembahasan efek dan dampak perang terhadap pangan dan energi  tidak dapat diurai secara komprehensif .

Forum APEC kali ini hanya menguntungkan China. Hadir tunggal mewakili negara superpower menjadi keuntungan China. Negara tirai bambu ini dengan sangat leluasa menyebarkan pengaruh usulan dan gagasannya di Forum APEC Tampa Veto Rusia dan Amerika . China  betul-betul menguasai, sudah menjadi bintang dan menjadi pemenang dalam Forum APEC Bangkok.

Sementara Amerika dalam Forum APEC berada dalam sikap datar.  Amerika merasa tidak banyak kepentingan untuk hadir

.. Perundingan Amerika dan China di Pertemuan Bilateral Disela sela KTTG20 Bali sudah berhasil meredakan ketegangan kawasan Asia Pasifik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun