Indonesia Tidak Bisa Memaksa Rusia
Indonesia tanpa kedatangan Rusia memberikan dampak legitimasi sebagai presidensi G20 akan turun. Rusia akan banyak memaparkan bahwa Indonesia bukan siapa-siapa tidak bisa menjadikan KTT G20 sebagai alat menurunkan posisioning Rusia atas agresinya di Ukraina.
Krisis multi dimensi dunia berkutat dalam dua kejadian tersebut. Pertama Covid 19 dan kedua Perang Rusia-Ukraina. Dua kejadian tersebut sebagai bencana yang mematikan dan menimbulkan efek domino dunia. Terjadinya krisis ekonomi dan ancaman krisis pangan dan energi adalah akibat kerasnya dampak dari perang di Balkan yang sampai saat ini belum mencapai titik temu gencatan senjata atau kapan akan terjadi proses perdamaian dunia berkelanjutan.
Alasan Rusia Tidak Datang
Rusia tidak mau dipermalukan di forum KTT G20. Banyak pihak negara Pro Ukraina bahkan menyarankan jika Putin tidak wajib hadir dalam KTT G20. Putin dianggap penjahat kemanusiaan dan sekaligus pihak yang menimbulkan gejolak ekonomi dan politik dunia. Berbagai multi krisis timbul akibat agresi militer Rusia ke Ukraina.
Rusia masih menutup pintu untuk hadir dalam KTT G20 Bali dikarenakan proses fasilitasilator Indonesia dalam proses perdamian Rusia-Ukraina banyak dibayangi tekanan negara Barat Pro Ukraina.
Rusia dalam urusan politik dalam negeri rupanya tidak menginginkan banyak negara melakukan tekanan dan intervensi apa pun. Bagi Rusia Ukraina dianggap masalah domestik dan kondisi saat ini Rusia tidak membutuhkan pihak lain untuk terlibat urusan internal mereka.
Rusia bersikeras jika KT G20 bukan sebagai meja perundingan damai, tetapi lebih menganggap sebagai tempat perundingan menyangkut permasalahan  ekonomi multilateral  yang menjadi problematik bersama di luar konteks Perang Rusia-Ukraina.
Sarkasme Biden Ke Putin
Bahkan Biden dengan sangat emosional menyebutkan Rusia dan Putin sebagai penjahat kemanusiaan. Biden memberikan gambaran jika Putin setelah sebagai pembunuh, penjahat murni, diktator pembunuh dan penjahat perang.
Bukan kali ini Presiden Joe Biden menyerang Putin. Dalam Pidato dihadapkan pejabat Polandia, Sabtu (26/03). Biden dalam pidatonya menyerukan penggulingan Presiden Putin dari kekuasaannya. Biden kembali memperingatkan bahwa dunia internasional berada di tengah konflik serius yang menentukan antara era demokrasi dan otokrasi.