Rusia Tolak Negosiasi Damai
Ketidakpastian kehadiran Putin di KTT G20 berkaitan dengan urusan pembahasan Rusia-Ukraina yang dianggap Putin salah kamar. Putin sedang mengelola dan memproses isu-isu kekinian dalam konteks politik dan ekonomi global.
Pertimbangan ketidakhadiran Rusia dalam KTT G20 didasari oleh pertimbangan sangat  mendasar. Bagi Rusia jika apa menjadi target prioritas Putin dalam pertemuan KTT G20 tidak mencapai perhitungan Rusia. Rusia tidak ada kebutuhan khusus dalam acara KTT G20. Jika hanya membahas perdamaian, bukan tujuan forum tersebut untuk membahasnya.
Dengan melihat faktor geopolitik di dunia saat ini, Rusia sedang mengambil peran sentral untuk mendikte negara-negara Eropa dan Balkan. Bagi Rusia hanya satu pilihan, Ukraina menyerah atau akan terus dihancurkan dengan kekuatan senjata dan ekonomi. Tidak ada tempat bagi proses  perdamaian.
Negara Eropa terutama Jerman akan lebih hati-hati memberikan sikap dalam perang Rusia-Ukraina. Jerman sangat sadar pasokan energi negaranya hampir separuh dipasok dari Gas Rusia. Ketakutan Eropa akan memuncak di Bulan Oktober, November dan Desember. Ketika musim dingin telah tiba. Eropa dan negara Balkan butuh pasokan energi sangat besar untuk kebutuhan energi di musim dingin (winter).
Ukraina Bagian Dari Rusia
Saat ini, secara kekuatan militer dan politik, Rusia dalam kondisi menang perang melawan Ukraina dan sekutunya. Hal ini yang membuat posisi Rusia menutup penuh pintu diplomasi damai. Sekutu Ukraina akan memilih diam dan tidak akan memberikan dukungan vulgar ke Ukraina. Alasan pasokan gas yang tergantung dari Rusia menjadi alasan mereka akan bungkam.
Rusia menawarkan Ukraina hanya dalam satu opsi, menyerah atau terus diserang dan dihancurkan. Rusia menciptakan perang dengan Ukraina untuk mengambil alih daerah yang dianggap hilang. Invasi militer sengaja dilakukan untuk mengembalikan wilayahnya.
Ketidakhadiran Putin di acara KTT G20 akan banyak menghilangkan agenda krusial. Perang Rusia-Ukraina menjadi pembahasan sangat penting  dalam agenda KTT G20. Setidaknya ada dua isu yang akan diperbincangkan dan didiskusikan.
Isu pertama menyangkut perdamaian Rusia-Ukraina dan isu kedua menyangkut dampak negatif dari perang tersebut dan isu revitalisasi ekonomi dan politik global paska Proses perdamian Rusia-Ukraina.
Rusia dan Ukraina menjadi pembicaraan sentral di KTT G20, segala hal berkaitan acara tersebut akan dikejar. Kemenlu sudah memastikan kehadiran 17 kepala negara dan pemerintah dalam kelompok G20 yang siap hadir ke KTT G20 Bali. Penyelenggaraan KTT G20 tersebut rencana akan digelar maraton tanggal 15-16 November 2022.