Banyak masyarakat melontarkan  pertanyaannya mengandung kaidah -kaidah pertanyaan intelejen yang diarahkan untuk membongkar rahasia atau misteri  bagaimana harga dan distribusi Migor mendadak terkendali. Â
 Masyarakat  mempertanyakan  berkaiatan kecekatan Mendag Baru Zulkifli Hasan menurunkan harga migor dalam hitungan hari .
Sementara Muhammad Lutfi akhirnya di Pecat dari jabatan Menteri Perdagangan karena terlalu lama membiarkan  gejolak kelangkaan Migor terjadi  dan berakibat  mahalnya Migor di pasaran.  Â
Sebenarnya masyarakat tidak paham detail berpakaian bahan baku minyak goreng , Â stok nasional ketersediaan minyak goreng curah dan para pelaku pasar yang membidangi penuh masalah tata niaga minyak curah.
Mereka hanya sepakat jika Indonesia sebagai negara terbesar menghasilkan bahan baku pembuatan minyak goreng / CPO. Â
Tentunya ,sudah menjadi hukum ekonomi , jika produk diburu dipasaran sementara stok terbatas akan berakibat kenaikan harga barang.Â
 Dan sebaliknya jika produk melimpah dan tidak terserap  dengan baik tentunya harga komoditas tersebut bakal anjlok di pasaran.
Pertanyaannya jika barang melimpah di pasaran,sementara produk tersebut dijual atau dilabeli di pasar dengan harga tinggi.
 Lebih gilanya harga sudah mahal dan hilang dipasaran sehingga produk tersebut susah untuk mendapatkannya kendati konsumen akan bayar jauh lebih mahal dari harga pasar.
Barang yang disebutkan di atas adalah minyak goreng/Migor. Produk olahan yang menjadi kebutuhan dasar rumah tangga dan barang tersebut mengkonsumsi  adalah jutaan  ibu -ibu sebagai ibu rumah tangga perdagangan gorengan ,rumah makan dan lainnya.
Minyak goreng sebagai komoditas dengan segmentasi konsumen luas. Tentunya komoditas ini bagian dari ranah komoditas pangan eksklusif yang sudah menjadi ranah kebijakan  ekonomi dan politik.