Mohon tunggu...
HERTI TAMBUNAN
HERTI TAMBUNAN Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Hidup Sehat dengan makan sayur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberadaan Sumber Daya Tenaga Kerja dalam Proses Produksi Pertanian

16 Mei 2022   21:59 Diperbarui: 16 Mei 2022   22:22 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2.3 Faktor-faktor penyebab keengganan generasi muda bekerja di pertanian

Fenomena semakin menurunnya minat tenaga kerja muda di sektor pertanian memiliki konsekuensi untuk keberlanjutan pertanian kedepannya. Mahasiswa dan tenaga kerja muda sebagai generasi penerus harua menumbuhkan minatnya untuk mengembangkan pertanian serta bertanggungjawabuntuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan keengganan generasi muda bekerja di sektor pertanian yaitu:

1. Faktor internal

  1. Rata-rata luas lahan sempit atau bahkan tidak memiliki lahan
  2. Sektor pertanian dipandang rendah karena kurang memberikan prestise sosial, kotor dan berisiko
  3. Mismatch antara kualitas pendidikan dan kesempatan kerja yang tersedia di desa, yang dicerminkan oleh semakin banyaknya pemuda di desa yang bersekolah ke jenjang pendidikan lebih tinggi sehingga makin selektif terhadap pekerjaan
  4. Banyak yang beranggapan pertanian beresiko tinggi, kurang memberikan jaminan
  5. Upah yang rendah
  6. Kesempatan kerja di desa kurang
  7. Kurang sukses pengeloaan usaha tani yang rendah
  8. Belum ada kebijakan insentif khusus

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal, seperti insentif bekerja di sektor nonpertanian lebih tinggi, dan persepsi tenaga kerja muda sektor nonpertanian di perkotaan lebih bergengsi. Mereka lebih senang merantau ke kota meskipun hanya menjadi kuli bangunan atau bekerja di pekerjaan nonformal lainnya. Bagi yang berpendidikan tinggi, mereka bekerja di pekerjaan formal seperti menjadi pegawai negeri, atau di sektor industri, jasa, dan lainnya.

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat menentukan dalam tenaga kerja dan umur juga faktor penentu dalam tenaga kerja. Hubungan antara jumlah tenaga kerja, umur, pendidikan dan lama berusahatani dengan produktivitas penggunaan tenaga kerja yaitu semakin banyak jumlah tenaga kerja semakin menurun produktivitas tenaga kerjanya, artinya terlalu bayak tenaga yang digunakan dibandingkan dengan jumlah pekerjaan sehingga tidak efektif.

3.2 Saran

Untuk meningkatkan tenaga kerja sebaiknya dilihat dari kemampuannya bukan dari pendidikan atau umur karena tidak semua yang berpendidikan dapat bekerja dengan professional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun