2.3 Faktor-faktor penyebab keengganan generasi muda bekerja di pertanian
Fenomena semakin menurunnya minat tenaga kerja muda di sektor pertanian memiliki konsekuensi untuk keberlanjutan pertanian kedepannya. Mahasiswa dan tenaga kerja muda sebagai generasi penerus harua menumbuhkan minatnya untuk mengembangkan pertanian serta bertanggungjawabuntuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan keengganan generasi muda bekerja di sektor pertanian yaitu:
1. Faktor internal
- Rata-rata luas lahan sempit atau bahkan tidak memiliki lahan
- Sektor pertanian dipandang rendah karena kurang memberikan prestise sosial, kotor dan berisiko
- Mismatch antara kualitas pendidikan dan kesempatan kerja yang tersedia di desa, yang dicerminkan oleh semakin banyaknya pemuda di desa yang bersekolah ke jenjang pendidikan lebih tinggi sehingga makin selektif terhadap pekerjaan
- Banyak yang beranggapan pertanian beresiko tinggi, kurang memberikan jaminan
- Upah yang rendah
- Kesempatan kerja di desa kurang
- Kurang sukses pengeloaan usaha tani yang rendah
- Belum ada kebijakan insentif khusus
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal, seperti insentif bekerja di sektor nonpertanian lebih tinggi, dan persepsi tenaga kerja muda sektor nonpertanian di perkotaan lebih bergengsi. Mereka lebih senang merantau ke kota meskipun hanya menjadi kuli bangunan atau bekerja di pekerjaan nonformal lainnya. Bagi yang berpendidikan tinggi, mereka bekerja di pekerjaan formal seperti menjadi pegawai negeri, atau di sektor industri, jasa, dan lainnya.
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat menentukan dalam tenaga kerja dan umur juga faktor penentu dalam tenaga kerja. Hubungan antara jumlah tenaga kerja, umur, pendidikan dan lama berusahatani dengan produktivitas penggunaan tenaga kerja yaitu semakin banyak jumlah tenaga kerja semakin menurun produktivitas tenaga kerjanya, artinya terlalu bayak tenaga yang digunakan dibandingkan dengan jumlah pekerjaan sehingga tidak efektif.
3.2 Saran
Untuk meningkatkan tenaga kerja sebaiknya dilihat dari kemampuannya bukan dari pendidikan atau umur karena tidak semua yang berpendidikan dapat bekerja dengan professional.