Penekanan perbedaan penghasilan dan harta ini bertujuan untuk mengurangi jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Namun tidak bisa dipungkiri bahwasanya di dunia ini selalu ada hal yang berlawanan, akan tetapi kita harus saling menhormati dan mengasihi sesama manusia.Â
Orang kaya diwajibkan untuk membersihkan hartanya dengan cara berzakat atau bersedekah kepada yang membutuhkan agar jurang pemisah antara si miskin dan si kaya tidak terlalu jauh. Seperti yang telah termaktub dalam QS. Al-Hasyr ayat 7 "Supaya harta itu jangan beredar di antara orang orang kaya saja di antara kamu".
3. Pembersihan Jiwa dan Penyucian Harta
Membersihkan jiwa dan meyucikan harta dari segala bentuk kotoran lahir dan batin, seperti pelit, serakah, boros, dan masih banyak lagi. Seperti yang telah dijelaskan di tujuan distribusi yang ketiga, bahwasanya orang kaya atau orang yang mampu harus menyalurkan atau menyedekahkan hartanya kepada orang miskin atau orang yang tidak mampu agar terhindar dari sifat sifat negative yang telah disebutkan tadi.Â
Seperti dalam firman Allah QS. At-Taubah ayat 103 "Ambillah sedekah (zakat) dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan jiwa mereka".
4. Sarana Dakwah
Distribusi juga bertujuan untuk sarana dakwah, seperti penyaluran zakat kepada orang yang baru masuk islam. Ini memiliki tujuan dakwah untuk mengajak orang kafir agar masuk islam, dan untuk memperkuat iman orang muslim.
5. Sarana Pendidikan
Distribusi atau penyaluran dalam islam harus diajarkan sejak dini melalui pendidikan, agar anak belajar untuk saling memberi dan mengasihi sejak kecil. Selain itu untuk menghindarkan diri dari sifat sifat negatif, seperti pelit, serakah, dan mementingkan diri sendiri.
Setelah prinsip dan tujuan distribusi islam, selanjutnya penulis akan memaparkan hadits hadits tentang distribusi, yaitu :
1. Abi Mas'ud al-Badri dari Nabi SAW bersabda : "sesungguhnya seorang muslim jika memberikan nafkah kepada keluarganya yang berasal dari jerih payahnya, maka hal itu merupakan sedekah baginya"Â (HR. Muslim, hadits ke 1002)