Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Pintar Belumlah Cukup, Ingat Kata 7 Ilmuwan Dunia Ini!

19 September 2020   15:48 Diperbarui: 19 September 2020   15:50 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
STEPHEN HAWKING (time.com)

Ilmuwan, penulis, dan politikus asal Amerika Serikat ini juga mengatakan, "Berperanglah dengan kebiasaan buruk Anda, berdamailah dengan orang di sekitar Anda, dan biarkan setiap tahun yang baru menjadikan Anda manusia yang lebih baik."

3. Keuletan

Belajar dari rumah sering kali memaksa anak belajar dengan cara baru, misalnya lebih banyak mencari bahan bacaan dari internet atau mengungkapkan gagasan atau pendapat pribadi. 

Anak saya juga sering kali harus menjawab soal-soal yang sulit tanpa bimbingan guru secara langsung, bahkan tidak bisa bertanya kepada guru karena proses belajar-mengajar secara daring yang belum sempurna. Di situlah saya menyadari bahwa anak perlu dibekali keuletan agar ia tidak mudah menyerah saat proses belajarnya mengalami kesulitan.

Louis Pasteur, ilmuwan asal Prancis, mengatakan, "Tahukah Anda rahasia sukses saya dalam mencapai tujuan? Hanya keuletan, tidak lebih dan tidak kurang." Selain keuletan, bekali juga anak dengan kemauan yang kuat untuk mendapatkan pengetahuan demi pengetahuan baru. 

Ilmuwan penemu obat antraks, rabies, dan formula bernama pasteurisasi ini mengatakan, "Kemauan  adalah sesuatu yang penting, karena aksi kerja biasanya mengikuti kemauan. Dengan kemauan, kita membuka pintu ke arah kesuksesan."

4. Tidak mudah menyerah

Anak-anak akan mudah terpancing untuk mudah menyerah ketika menemukan soal-soal yang sulit. Jika kesulitannya ditemui saat ujian, misalnya, maka mudah terpancing untuk menyontek atau berbuat curang. Itu karena anak takut gagal sehingga mudah menyerah semasa studinya.

Saya mengingatkan anak untuk tidak menyontek, apa pun yang terjadi. Kebiasaan itu pun berhasil hingga sekarang. Anak saya berani mendapatkan nilai tidak memuaskan, sementara teman-temannya mendapatkan nilai yang lebih baik. 

Awalnya berat bagi anak, tapi jika sudah terbiasa tidak menyontek maka ketika mendapatkan nilai buruk, hal itu menjadi pemicu untuk belajar lebih giat lagi. Dengan kata lain, tidak mudah menyerah bagi anak adalah hal yang penting.

Thomas Alva Edison, penemu lampu bohlam, mengatakan, "Saya belum gagal. Saya baru saja menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil. Jangan berkecil hati jika Anda gagal. Belajarlah darinya. Teruslah mencoba."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun