Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Harum Serbuk Tembok: Menggugah Kenangan Masa Lalu

24 November 2024   09:51 Diperbarui: 24 November 2024   10:33 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat "menghantarkan" publikasi buku Harum Serbuk Tembok, penerbit JBS menginformasikan bahwa Mutia Sukma banyak melakukan refleksi ke dalam atas apa yang ia temukan, apa yang ia rasakan, dan apa yang ia dapatkan. Di bagian awal ia mencatat sejumlah perjumpaan dengan tempat, rasa, suasana, dan menariknya pada lanskap yang melatarinya.

Pada bagian kedua ia melakukan banyak refleksi dan pembacaan ulang pada nama, tempat, peristiwa yang melatari masa lalunya. Yang jauh, yang dekat, yang profan, yang banal, yang lampau dan yang kini tidak sekadar menjadi peristiwa yang ingin dihadirkan ulang, tapi sekaligus memberikan perspektif pada segala sesuatu yang dianggapnya perlu disuarakan (dikutip dari IG JBS).

Mutia Sukma/Foto: dokpri Sukma-JBS
Mutia Sukma/Foto: dokpri Sukma-JBS
Mutia Sukma merupakan salah seorang penyair muda Yogyakarta yang dikenal melalui puisi, cerita pendek, esai, dan penelitian. Karya-karyanya dipublikasikan lewat surat kabar lokal dan nasional, antara lain Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Kompas, Tempo, dan Media Indonesia. 

Buku puisi pertamanya Pertanyaan-Pertanyaan tentang Dunia menjadi pilihan lima besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2017 kategori Buku Pertama dan Kedua. Buku puisi keduanya, Cinta dan Ingatan (2019). 

Ia juga menulis buku catatan perjalanan Mengintip Tanah Islam Wetu Telu dari Sebalik Reruntuhan Gempa, merupakan hasil residensi  program Sastrawan Berkarya yang diadakan  Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan RI.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun