Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Strategi Dramatisasi Puisi

13 September 2023   08:18 Diperbarui: 13 September 2023   10:34 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dramatisasi Sanggar Sastra Indonesia Yogya/Foto: Hermard

Banyak persoalan yang muncul di sekitar kegiatan pembacaan puisi. Ada istilah dramatisasi/teaterikalisasi puisi, deklamasi, dan pembacaan puisi itu sendiri. Lalu apa yang membedakan ketiganya? Simak penjelasan berikut ini.

Apa pengertian dramatisasi?

Dramatisasi/teaterikalisasi merupakan upaya membuat  suatu peristiwa (dalam puisi)  menjadi mengharukan atau mengesankan. Dalam KBBI dijelaskan juga dramatisasi adalah penyesuaian cerita untuk pendramaan, atau pembacaan puisi atau prosa secara drama.

Benarkah semua puisi bisa didramatisasikan?

Tidak semua puisi bisa didramatisasikan. Pada umumnya pembacaan secara dramatisasi dilekatkan pada puisi-puisi naratif atau puisi balada. Puisi-puisi bercerita. Ada tokoh yang harus dilakonkan, memiliki alur, mempunyai latar tempat/waktu, dan ada tragedi.

Bagaimana cara mudah menandai  puisi-puisi yang bisa didramatisasikan?

Ciri termudah,  puisi umumnya terdiri atas beberapa halaman (puisi panjang), biasanya dua sampai lima halaman, sehingga tidak mungkin dibacakan seorang diri. Sebagai contoh misalnya puisi "Balada Sumilah", "Nyanyian Angsa", "Rick dari Corona" (Rendra), "Pada Suatu Malam" (Sapardi Djoko Damono), dan "Jante Arkidam" (Ajip Rosidi).

Apakah dengan demikian puisi pendek tidak dapat didramatisasikan?

Bisa jadi puisi pendek pun dapat didramatisasikan. Syaratnya, puisi tersebut memiliki tokoh dan pembacaannya didukung dengan penguatan latar, sound effect, musik,  dan unsur dramatik lainnya. 

Sebagai contoh puisi "Aku" (Chairil Anwar). Meskipun puisi itu hanya satu halaman, tetap bisa didramatisasikan karena memiliki tokoh (aku naratif). 

Mungkin saja di atas panggung tokoh aku digambarkan sedang  berjuang menyelamatkan diri dari peperangan, merangkak menghindari peluru musuh. Sound effect dan musik serta lighting dimanfaatkan untuk menggambarkan situasi sengitnya peperangan yang berakhir pada kemenangan tokoh aku. Perlu dicatat, jarang sekali puisi pendek  didramatisasikan dengan baik.

Persiapan yang perlu dilakukan untuk mendramatisasikan puisi?

Seperti telah dijelaskan di atas, dramatisasi merupakan pembacaan puisi secara drama. Artinya, pembacaan puisi dilakukan berkelompok, tidak perorangan. 

Jumlah person yang terlibat dalam pembacaan sesuai dengan jumlah tokoh yang ada dalam puisi. Bahkan bisa saja jumlah pemainnya lebih banyak karena ada beberapa bagian puisi dibacakan bersama-sama (koor). Bisa juga seorang tokoh diperankan oleh dua orang karena di samping hadir secara lahir, satu  tokoh lainnya berperan mewakili suara hati. 

Dalam puisi "Nyanyian Angsa"(Rendra), sah saja jika sutradara menampilkan dua tokoh pelacur. Satu tokoh menampilkan sosok pelacur, satu lagi mewakili suara hati pelacur dengan membacakan bagian-bagian yang ada di dalam kurung.

Nyanyian Angsa

Majikan rumah pelacuran berkata kepadanya: "Sudah dua minggu kamu berbaring. Sakitmu makin menjadi. Kamu tak lagi hasilkan uang. Malahan padaku kamu berhutang. Ini biaya melulu. Aku tak kuat lagi. Hari ini kamu mesti pergi."

(Malaikat penjaga firdaus wajahnya tegas dan dengki dengan pedang yang menyala menuding kepadaku. Maka darahku terus beku. Maria Zaitun namaku. Pelacur yang sengsara. Kurang cantik dan agak tua).

Matahari terik di tengah langit. Tak ada angin. Tak ada mega.

Untuk mengkoordinasi pemain dan mencapai tangga dramatik pertunjukan maka diperlukan sutradara. Ia bertanggung jawab atas bentuk estetika pertunjukan, jadwal latihan, dan pemilihan peran dan pemain.

Dalam langkah awal, seluruh pembaca/pemain bersama sutradara melakukan reading play dalam rangka bedah naskah dan apresiasi. Pada fase ini ditentukan tone dan cara membacakan puisi. 

Reading play dilakukan berkali-kali agar sutradara mengetahui timbre/warna vokal pemain untuk penetapan peran masing-masing. Biasanya penetapan ini bersifat sementara karena dalam proses latihan selanjutnya baru ada kepastian penetapan peran masing-masing pembaca.

Kecubung Pengasihan (Danarto)/Foto: Hermard
Kecubung Pengasihan (Danarto)/Foto: Hermard

Dengan begitu dramatisasi menyerupai pementasan teater?

Benar sekali. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam dramatisasi puisi harus memahami bloking, lighting,  keluar masuk pemain/moving, dan hal lainnya seperti dalam pementasan teater. Artinya, pembaca dalam dramatisasi puisi berperan sebagai aktor.

Lalu apa yang membedakan pementasan teater dan dramatisasi puisi?

Pembeda utamanya terletak pada naskah. Pementasan teater  berdasarkan naskah drama yang memang disusun dengan format dialog, petunjuk lakuan, keterangan latar, penjelasan mengenai tokoh, dan lainnya.

Sedangkan dramatisasi puisi berangkat dari teks puisi. Semua reka adegan  berdasarkan apresiasi yang dilakukan sutradara dan pemain/pembaca. Tidak ada petunjuk lakuan, keterangan mengenai tokoh, dan petunjuk pementasan.

Pembeda lainnya, dramatisasi puisi memiliki durasi waktu lebih pendek dibandingkan pementasan drama. Ini terjadi karena naskah drama biasanya cukup tebal dibandingkan teks puisi.

Apa perbedaan baca puisi, deklamasi, dan dramatisasi puisi?

Membaca puisi merupakan proses pembacaan puisi dengan memegang teks puisi yang dibacakan. Sebaliknya, jika pembacaan puisi tanpa membawa teks (puisi dihafalkan di luar kepala), maka disebut dengan deklamasi, mengutamakan gerak tubuh, ekspresi, dan penghayatan secara individu. Di sisi lain, dramatisasi puisi melibatkan orang banyak, tidak dapat dilakukan secara individual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun