Persiapan yang perlu dilakukan untuk mendramatisasikan puisi?
Seperti telah dijelaskan di atas, dramatisasi merupakan pembacaan puisi secara drama. Artinya, pembacaan puisi dilakukan berkelompok, tidak perorangan.Â
Jumlah person yang terlibat dalam pembacaan sesuai dengan jumlah tokoh yang ada dalam puisi. Bahkan bisa saja jumlah pemainnya lebih banyak karena ada beberapa bagian puisi dibacakan bersama-sama (koor). Bisa juga seorang tokoh diperankan oleh dua orang karena di samping hadir secara lahir, satu  tokoh lainnya berperan mewakili suara hati.Â
Dalam puisi "Nyanyian Angsa"(Rendra), sah saja jika sutradara menampilkan dua tokoh pelacur. Satu tokoh menampilkan sosok pelacur, satu lagi mewakili suara hati pelacur dengan membacakan bagian-bagian yang ada di dalam kurung.
Nyanyian Angsa
Majikan rumah pelacuran berkata kepadanya: "Sudah dua minggu kamu berbaring. Sakitmu makin menjadi. Kamu tak lagi hasilkan uang. Malahan padaku kamu berhutang. Ini biaya melulu. Aku tak kuat lagi. Hari ini kamu mesti pergi."
(Malaikat penjaga firdaus wajahnya tegas dan dengki dengan pedang yang menyala menuding kepadaku. Maka darahku terus beku. Maria Zaitun namaku. Pelacur yang sengsara. Kurang cantik dan agak tua).
Matahari terik di tengah langit. Tak ada angin. Tak ada mega.
Untuk mengkoordinasi pemain dan mencapai tangga dramatik pertunjukan maka diperlukan sutradara. Ia bertanggung jawab atas bentuk estetika pertunjukan, jadwal latihan, dan pemilihan peran dan pemain.
Dalam langkah awal, seluruh pembaca/pemain bersama sutradara melakukan reading play dalam rangka bedah naskah dan apresiasi. Pada fase ini ditentukan tone dan cara membacakan puisi.Â
Reading play dilakukan berkali-kali agar sutradara mengetahui timbre/warna vokal pemain untuk penetapan peran masing-masing. Biasanya penetapan ini bersifat sementara karena dalam proses latihan selanjutnya baru ada kepastian penetapan peran masing-masing pembaca.
Dengan begitu dramatisasi menyerupai pementasan teater?
Benar sekali. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam dramatisasi puisi harus memahami bloking, lighting, Â keluar masuk pemain/moving, dan hal lainnya seperti dalam pementasan teater. Artinya, pembaca dalam dramatisasi puisi berperan sebagai aktor.
Lalu apa yang membedakan pementasan teater dan dramatisasi puisi?