Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Buku Unik Sumber Inspirasi

20 Juni 2023   15:27 Diperbarui: 20 Juni 2023   17:25 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motif Borobudur/Foto: Hermard

Warna merah yang dikehendaki Mas Guntur biasanya lebih mengarah ke warna klasik pantai utara, sehingga warna merah yang muncul bukan merah batik Jogja, tapi lebih mirip warna merah batik Lasem. 

Untuk mendapatkan warna sesuai keinginan Mas Guntur, maka pengrajin batik langganannya melakukan pencelupan warna berulang-ulang dan proses itu diarahkan langsung oleh Mas Guntur. 

Pernah ketika warna merah sudah didapat, Mas Guntur meminta untuk mencelup sekali lagi dengan warna gelap agar merahnya menjadi lebih redup. Benar saja, hasil yang didapatkan memang istimewa.

Contoh lain, warna rambut Budha mengalami penumpukan warna sampai tiga-empat kali untuk mendapatkan gradasi yang diinginkan. 

Di rumah produksi batik inilah proses nyorek, nyanting, nembok, mbabar dan nglorod dilakukan hingga akhirnya batik karya Mas Guntur di bawah bendera Vajra Java tercipta. 

Vajra dapat dimaknai sebagai simbol kekokohan jiwa dan kekuatan spiritual, memohon pada Sang Maha Pencipta untuk mendapatkan pencerahan dengan cara berdoa sungguh- sungguh sehingga mendapatkan hal-hal yang tidak terduga (spektakuler).

Banyak sahabat dan relasi  mengakui bahwa karya Mas Guntur berbeda dengan motif batik yang sudah ada dan patut mendapatkan apresiasi. Setidaknya ini dibuktikan dari banyaknya pesanan batik karya Mas Guntur. Tidak main-main. pesanan itu berasal dari berbagai kalangan, baik kolega, pejabat maupun artis-artis terkenal.

Buku sebagai Kenangan

Seandainya masyarakat kita berpikiran seperti Sri Harini, mengenang orang-orang terkasih dengan menerbitkan buku, niscaya akan melahirkan penulis-penulis baru dengan daya kreatif masing-masing. 

Motif Borobudur/Foto: Hermard
Motif Borobudur/Foto: Hermard
Perlu dicatat bahwa Sri Harini bukan seorang penulis, tetapi ia punya niat dan hasrat mengenang keberadaan suami lewat tulisan yang bisa dibagikan dan dibaca berulangkali.

Bagaimana, sudah siap menuliskan cerita mengenai orang-orang terkasih yang pernah mengisi kehidupan kita? 

Mari mulai mengembangkan imajinasi dan menuliskannya menjadi buku yang bisa menginspirasi banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun