Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Permainan Layang-Layang Masa Lalu

1 Maret 2023   22:14 Diperbarui: 4 Maret 2023   00:11 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggelas dimulai dengan mengikatkan ujung benang ke sebuah tiang. Kelosan benang dimasukkan ke dalam kaleng dan benang diulur sambil berjalan mundur mencapai tiang pancang di seberang yang berjarak tiga sampai lima meteran.

Gelasan baru selesai jika benang sudah habis mengelilingi dua tiang rentangan. Benang dibiarkan sampai semua kering dan digulung ke kaleng susu atau kaleng besar lainnya.

Tak ada layangan di sini/Foto: Hermard
Tak ada layangan di sini/Foto: Hermard

Anak-anak Candi tanpa layangan/Foto: Hermard
Anak-anak Candi tanpa layangan/Foto: Hermard

Layangan yang diterbangkan dengan benang gelasan tabu mendekati atau menyerang layangan dendang---layangan besar dengan badan dilengkapi karet kolor tipis---dan mengeluarkan suara dengungan di udara. 

Layangan ini biasanya dinaikkan/ditarik menggunakan benang besar, senar pancing, atau benang nilon. Di penghujung tali teraju (tali goci) ada yang dibuat semacam benang simpul cukup besar, berfungsi menahan jepitan tumpukan sobekan kertas kecil-kecil yang dikirim dari pemain layangan. 

Sesampainya "jepitan" di simpul benang, otomatis sobekan kertas akan terlepas dan terbang menghiasi udara.

Larangan lainnya bagi layangan benang gelasan adalah menyerang layangan hias---layangan biasa diberi hiasan buntut panjang dan rubai semacam anting-anting di sisi kanan dan kiri layangan. 

Kehadiran layangan dendang maupun layangan hias sebagai pertanda bahwa musim layangan akan berakhir. Biasanya, pemain layangan benang gelasan juga akan meramaikan akhir musim layangan dengan beralih memainkan layangan hias.

Sebenarnya tidak ada peraturan tertulis mengenai larangan menyerang layangan dendang maupun layangan hias. Tetapi semua pemain layangan gelasan akan menjauhi dan milih bermain di tempat lain tanpa mengganggu ketenangan layangan dendang/hias yang tengah terbang tenang di udara. 

Biasanya layangan hias diterbangkan orang dewasa untuk menghibur anak-anak mereka. Atau mengajari anak-anak bermain layangan.

Bagaimana, sudah siap tarik ulur benang menerbangkan layangan? (Herry Mardianto)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun