Telinga Agus terlatih mendengar suara dentangan tempaan peralatan gamelan setelah melalui proses mbesot (mencampur bahan) dan nyinggi (mencetak).
Saat ayahnya membabar atau menyetel suara peralatan gamelan, lelaki yang bersekolah di SD Margaagung 2, Sleman, baru merasa tenang dan  jatuh hati pada gamelan.
"Ini bagian yang nyengsemi karena saya merasa tenang, tentrem. Rasanya maknyes di dalam hati," jelas Agus mengenang masa lalunya.
Kelompok karawitan Arum Sari  tampil dalam pementasan wayang kulit, kethoprak, dan wayang wong thengul. Agus merasa kalau saat ini keberadaan karawitan perlu diperjuangkan dengan sungguh-sungguh.Â
Banyak generasi muda yang tidak bisa nggamel, nuthuk. Mereka lebih asyik nonton YouTube atau mendengarkan Sportify.
Meskipun rada mengeluh, tetapi bekas  pemeran piguran sebuah sinetron ini tetap semangat. Keinginannya terus berkobar agar generasi muda mencintai kesenian tradisional.Â
Rencananya, ia akan menggelar acara diskusi dua bulan ke depan untuk memotivasi  generasi muda agar cinta terhadap desa dan kearifan lokalnya.
mangkene iki rasane ati
roso risih suwe ora ditiliki
mas yo mas yo mas yo ben