Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Sehari Menenun sebagai Gagasan Belaka untuk Secarik Garis Kebijakan para Kandidat Kepala Daerah

17 September 2024   09:52 Diperbarui: 17 September 2024   15:29 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr Maria Prasetyo, Pengurus Pusat Cinta Budaya Nusantara menenun | Foto: Dokumentasi pribadi Roni Bani

Suasana Festival Tenun di Sumba | timesindonesia.co.id
Suasana Festival Tenun di Sumba | timesindonesia.co.id

Jauh sebelum Festival Tenun diadakan di Sumba sebagai suatu pendekatan praktis menarik wisatawan, menggerakkan ekonomi masyarakat dan melestarikan budaya menenun, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah mengeluarkan kebijakan agar setiap hari Kamis anggota pegawai negeri sipil mengenakan busana daerah (busana tradisional dari produk tenun).

Hal ini diperkuat lagi ketika Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat menjabat. Ia bahkan mewajibkan untuk mengenakannya pada setiap Selasa dan Kamis. Maka kaum perempuan penenun makin ada dalam area gerak maju. Produk tenunan makin diminati, bahkan telah merambah dunia mode.

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur pada tahun 2023 menerapkan kebijakan mendukung UMKM dengan mengenakan produk tas yang bahannya dari kain tenun.

Sumber: penatimor.com
Sumber: penatimor.com

Kebijakan-kebijakan ini kiranya perlu mendapat apresiasi terutama untuk menggerakkan kelomok-kelompok tenun di dalam masyarakat baik di perkotaan mau pun di pedesaan.

Jika demikian, bukankah menarik jika Provinsi Nusa Tenggara Timur menempuh suatu langkah bijak untuk menempatkan sehari dalam Festival Tenun yang diadakan serentak di seluruh pronvisi. Tidakkah hal ini akan menarik wisatawan untuk menyaksikannya sekaligus berdampak sosial ekonomi?

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) ada di ibukota provinsi, dan dipastikan ada pula di ibukota Kabupaten dan Kota. Bukankah Dekranasda dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk maksud penyelenggaraan sehari menenun serentak?  

Bila provinsi NTT belum dapat dilakukan secara serentak, akan baik bila ada di kota dan kabupaten. Hal ini tentu akan membuka peluang untuk kunjungan dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada saat yang demikian itu, kiranya ada pula pameran dan penjualan produk UMKM di daerah-daerah.

Akh...

Ini hanyalah buaian belaka. Terima kasih. hehe...

Umi Nii Baki-Koro'oto, 17 September 2024

Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun