Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terjemahan Alkitab dalam Bahasa Daerah di UBB GMIT Kupang sebagai Langkah Bijak Pelestarian Bahasa Daerah

21 Juni 2024   15:22 Diperbarui: 21 Juni 2024   15:22 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu kitab yang dikerjakan/diterjemahkan oleh tim akan dinyatakan lulus  oleh Konsultan Ahli setelah membaca, berdiskusi dengan pembaca awam, dan tim penerjemah, pendamping dan pembina tim.  Bila diskusi ini menemui kesepakatan bahwa perikop, dan pasal-pasal di dalam satu kitab telah sesuai dengan bahasa Yunani, maka dinyatakan lulus.

Pernyataan lulus oleh Konsultan Ahli selanjutnya dilaporkan kepada Majelis Sinode GMIT. Merekalah yang menjadi pemilik program sesungguhnya.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh UBB GMIT Kupang yakni melakukan apa yang disebut type setting. Type setting diperlukan agar tidak terjadi rangkap tugas pada penerbit untuk mengecek kebenaran pemenggalan kata.

Bila sudah naik cetak dan telah tiba kembali ke UBB GMIT Kupang, selanjutnya UBB GMIT Kupang membuat laporan kepada Majelis Sinode Harian GMIT untuk menerima hasilnya, dan menyiapkan peluncurannya.

Berikut ini salah satu contoh peluncuran yang dibuat oleh Majelis Sinode Harian GMIT Kupang dan UBB GMIT Kupang.

Peluncuran Perjanjian Baru dalam Bahasa Amarasi Kotos di dua tempat (Soba Amarasi Barat, dan Koro'oto/Nekmese Amarasi Selatan) pada tahun 2015.

Penutup

Demikian sepenggal catatan mengenai proses penerjemahan Alkitab dalam bahasa daerah. Proses ini akan terus berlangsung dalaml ingkungan pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor.

Gereja (GMIT) berada dalam upaya memelihara bahasa daerah secara cara bijak untuk melestarikan dan memelihara kebudayaan masyarakat di daam wilayah pelayanannya.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 21 Juni 2024

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun