Pada tahun 1945, terjadi pernikahan pertama di Koro'oto. Pernikahan ini diikuti oleh 3 pasang mempelai, yakni UI Zacharias Fini Ruku-Felpina Nubatonis, UI Marthinus Bani (Nabubois)-Ruth Ora, Jusak Bani (Bois)-Baceba Rassi.
Â
Â
***
 Â
Periode Pembentukan Desa Gaya Baru
Â
Antara tahun 1945 -- 1970-an anggota jemaat Koro'oto makin bertambah. Migrasi masyarakat Koro'oto ke beberapa tempat diikuti dengan pembentukan komunitas berjemaat. Tersebutlah Jemaat di Tuamese untuk masyarakat Koro'oto di Tuamese, Oepoi dan Nunu'nene'. Jemaat ini mengambil tempat di sana berhubung para penggembala ternak mendiami area ini.
Pada tahun 1951 SR GMIT Koro'oto berdiri. Jemaat Koro'oto di Tuamese mengadakan ibadah Minggu di SR GMIT Koro'oto sambil membangun rumah ibadah.
Pada waktu yang kira-kira bersamaan dalam masa antara 1945 -- 1970-an masyarakat Kuanfau, Timu dan Fo'asa membentuk Komunitas berjemaat di Takah. Â Mereka yang bermigrasi ke arah Timur membentuk Jemaat di Kuankiu-Kuasurat-Noenaak yang pada akhirnya dinamakan Bokhim Noenaak (kini masuk desa Rabeka). Jemaat di Kuankiu-Kuasurat-Noenaak dipimpin oleh UI Marthinus Bani (Nabubois). Ia digantikan oleh David Saebesi yang mengembangkan pelayanan ke arah Barat yakni di Bimosu.
Komunitas keluarga Bani-Ora, Bijae-Ranboki menempati Bimous/Bimosu. David Saebesi membentuk Jemaat di sana bersama mereka.
Sementara itu keluarga besar Bani-Ora dan rumpun keluarga yang menempati Makuni, Tutun, dan sekitarnya membntuk satu jemaat di sana bernama Sabar.