Nasihat berakhir, sebagai tanda kenangan antar mafefa', saya menyerahkan sebilah pisau dan selembar kain kepada mafefa', serta selembar kain kepada Kepala Museum untuk disimpan di sana sebagai tanda kenangan keberadaan saya di kampung itu. Â Sementara itu saya menerima 2 set perlengkapan yang khas dari kepala suku. Keduanya terbuat dari jenis kayu terpilih.Â
Kami akan pamit berhubung . Maka, saya memimpin sekali lagi gaya pamitan dengan tuturan adat. Seluruh rangkaian acara ini diakhiri dengan sorak gembira. Doa syukur dan sekaligus ramah tamah berlangsung. Kami menikmati makan malam di pinggir pantai dengan nuansa hati penuh sukacita dan rasa syukur. Kedua pengantin adat menerima salam jabat, peluk-cium dari seluruh anggota keluarga, dan tamu yang hadir.Â
Pada hari berikutnya, kami membawa pengantin ke rumah ibadah untuk mengikuti upacara pernikahan menurut agama dari keduanya. Sesudah upacara  pernikahan menurut agama dilanjutkan dengan pencatatan ke dalam register perkawinan menurut hukum perkawinan masyarakat sipil. Dua hari yang menyenangkan antara tanggal 8 - 9 Juni 2017.
Pada malam harinya, kami bersama-sama menikmati suguhan acara pada resepsi yang diadakan di kota terdekat yakni kota Nhulunbuy, semacam ibukota kecamatan. Di sana selain Museum, terdapat resto yang melayani resepsi dan segala pernak-perniknya.
Kira-kira sampai di sini dulu. Saya akan sambung dengan pernak-pernik lainnya pada seri ke tujuh.
Umi Nii Baki-Koro'oto, 21 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H