Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersumpah Rada Orisinil Rupa Imitatif

28 Oktober 2022   10:52 Diperbarui: 28 Oktober 2022   11:07 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sumpah Pemuda; Sumber:https://www.bonsernews.com/

Kolonial/Imperial manakah yang menyukai ketiga hal di atas? Mereka justru mulai panik dan memasang dan mewujudkan strategi penaklukan. Dampaknya makin terlihat, semakin ditekan, para tokoh makin menggiatkan perlawanan. Semakin berupaya untuk memecahbelah, justru terjadi sebaliknya persatuan, keterpaduan makin kokoh. Pada titik dimana setiap daerah menyadari akan persatuan dan keterpaduan, perjuangan bagai api abadi yang tak kunjung padam.

 

Bagaimana kini dengan sumpah yang diucapkan para penyelenggara negara yang menganut trias politica? Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. Pada tiga ranah ini terdapat para penyelenggaranya yang mana mereka akan berdiri untuk bersumpah demi penyelenggaraan tugas negara dan bangsa pada jalurnya masing-masing. Mungkinkah mereka bersumpah secara sungguh-sungguh (orisinil) ataukah sekadar ada hingga akhirnya bagai suatu kegiatan yang sifatnya imitatif belaka, karena sebelumnya sudah ada yang mendahului?

Mari menelisik sendiri. Di manakah di NKRI tercinta ini yang pejabatnya lurus? Pasti ada. Mereka boleh disebut sebagai pejabat yang orisinil dalam perwujudan sumpahnya. Mereka bahkan menjadi orang "miskin" secara ekonomi karena menghidupi diri dan keluarganya dengan apa yang negara berikan, mereka mengambil haknya saja, tanpa mengambil hak orang lain atau dikayakan oleh orang sekitar dari dampak tugasnya.

 

Mari memperhatikan, adakah para legislator yang sungguh-sungguh legislator, baik di pusat maupun di daerah-daerah. Faktanya, mereka (orang tertentu) yang dipercaya sebagai Ketua, Wakil Ketua atau anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, dan DPRD Kota, terjerat kasus terutama korupsi. Ini tentu saja melanggar sumpah. Maka sumpahnya rada orisinil rupa imitatif. 

 

Mungkinkah gubernur, bupati dan walikota se-Indonesia sungguh-sungguh telah bersumpah untuk menjadi penyelenggara negara di daerah? Ya, mereka telah bersumpah, kemudian mewujudkan sumpah mereka pada pelayanan publik di sana, namun ada di antaranya ada yang tersangkut kasus tertentu, seperti kasus korupsi. Maka sumpahnya, rada orisinil rupa imitatif.

  

Mungkinkah para pengusaha baik yang menjadi rekanan pemerintah, seperti Kementerian, Badan dan Lembaga telah bersumpah secara sungguh-sungguh untuk bekerja sama demi pembangunan berkesinambungan? Tentu saja mereka melakukannya, namun di antaranya ada pula yang terperosok ke dalam lubang yang digalinya sendiri. Mereka beramai-ramai terjerat pada perangkap yang secara sadar dan sengaja mereka bangun. Perangkap itulah yang dipakai oleh penegak hukum untuk menjerat mereka. Pada saat itulah mereka baru menyadari bahwa sumpah yang mereka ucapkan rada orisinil rupa imitatif.

Tengok dan tilik mereka yang memiliki integritas tinggi setelah menyelesaikan pendidikan militer. Adakah di antaranya yang lurus mulus hingga mulia dalam tugas dan harkatnya? Kita tidak perlu apriori, tapi fakta menunjukkan pada kita bahwa ada di antaranya yang telah menjadi pelanggar sumpah. Maka sumpahnya, rada orisinil rupa imitatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun