Menjadi menarik karena patung itu bukan hanya menyampaikan pesan yang indah tapi karena Gereja tersebut memang dikenal dengan layanan makanan gratis bagi ratusan orang tuna wisma setiap minggunya dan sembako yang bisa dibawa pulang, serta selama musim dingin gereja tersebut bahkan menyediakan juga sarapan. Di depan pintu gereja mereka ada sebuah banner yang menyatakan "Sinner Welcome" atau "orang berdosa diterima disini."
Kalau senimannya mengatakan Yesus kurang beruntung, sebenarnya tidak juga. Yesus sebenarnya punya rumah, rumah orang tuanya si tukang kayu. Tapi dia memilih untuk meninggalkan kenyamanan itu dan memilih orang orang buangan dan tersingkir sebagai anak buahnya.Â
Mulai dari Petrus si nelayan miskin dan keras kepala sampai Matius si pemungut cukai yang dianggap pengkhianat Israel dan dimusuhi orang orang di sekitarnya.Â
Dan dalam pengajarannya yang paling kuat sebenarnya yang menjadi bahan refleksi di sini, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
di lain kesempatan Yesus juga berkata, Â "Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."Â
Jadi, tak usah risih dengan sebutan tersebut, Yesus si tunawisma, Yesus si gelandangan dari Nazareth... "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya".
Tinggal kemudian, orang orang Kristen harus bisa mengubah cara berimannya. Dari yang semula sekedar menjadi tempat di mana Tuhan sebagai juru selamat yang akan menolong kita dalam kesesakan, menjadi panggilan untuk terlibat dalam karya keselamatan dengan menolong orang orang yang membutuhkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H