Mohon tunggu...
Herni
Herni Mohon Tunggu... Guru - Guru yang dikelilingi anak-anak

menemukanmu lewat menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sambut Indonesia Emas Tahun 2045, Guru Sudah Harus Lebih Sejahtera dari Sekarang untuk Kuasai Teknologi

25 Januari 2025   16:13 Diperbarui: 25 Januari 2025   16:33 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : www.netralnews.com

[Analisis] Sambut Indonesia Emas Tahun 2045, Guru Sudah Harus Lebih Sejahtera dari Sekarang untuk Kuasai Teknologi

 

Ditulis oleh: Herni

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tahun 2045 akan disebut "emas". Ya, tahun "Indonesia Emas". Itu akan terjadi tahun 2045. Masih lama. Tapi, persiapan buat menyambutnya, guru-guru di negara sudah harus bisa menguasai teknologi dengan baik dan benar.

Dengan kata lain, guru-guru dituntut menguasai teknologi karena para guru akan memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berkarakter.

Bagaimana caranya? Baca dan simak ulasan berikut ini sampai selesai.

1. Peningkatan Kompetensi Profesional

Guru harus terus belajar menggunakan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), realitas virtual (VR), dan platform pembelajaran daring untuk mendukung proses belajar mengajar. Juga mengikuti pelatihan profesional, seminar, dan kursus untuk meningkatkan keterampilan mengajar dan memahami kurikulum berbasis masa depan. Serta guru harus mampu mengimplementasikan kurikulum yang terus berkembang dan fleksibel, terutama yang menekankan pada keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, pemecahan masalah, dan kolaborasi.

2. Menjadi Fasilitator dan Mentor

Para guru harus beralih dari peran tradisional sebagai "penyampai informasi" menjadi mentor yang membantu siswa menemukan potensi terbaik mereka dan mengajarkan siswa untuk menjadi pembelajar mandiri dan berpikir kritis, yang sangat penting di dunia yang terus berubah, serta guru tetap menjadi panutan dalam menanamkan nilai-nilai seperti integritas, kerja keras, toleransi, dan cinta tanah air.

3. Peningkatan Kesejahteraan Guru

Para guru perlu didukung dengan kesejahteraan yang memadai, termasuk gaji, fasilitas kerja, dan akses kepada teknologi pendidikan, untuk memungkinkan mereka memberikan yang terbaik bagi siswa. Pemerintah harus menyediakan dan memberi kesejahteraan melalui program dukungan psikologis dan keseimbangan kerja untuk menjaga kesehatan mental para guru.

 

4. Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan

Guru harus bekerja sama dengan orang tua dalam mendidik siswa, terutama dalam hal nilai dan pendidikan karakter, dapat berkolaborasi dengan sektor industri untuk memberikan siswa pengalaman dunia nyata melalui program magang, proyek, atau pembelajaran berbasis masalah dan dapat berbagi pengalaman, metode pengajaran, dan tantangan melalui komunitas atau jaringan guru.

5. Memanfaatkan Data untuk Pendidikan yang Personal

Dengan kemajuan teknologi, guru akan lebih mudah memanfaatkan data siswa untuk memahami kebutuhan belajar individu dan memberikan pendekatan yang disesuaikan.

6. Menanamkan Semangat Indonesia Emas

Guru harus menjadi inspirasi dalam menanamkan rasa optimisme terhadap masa depan bangsa, mengajarkan sejarah perjuangan, serta memotivasi siswa untuk berkontribusi pada pembangunan negara.

7. Mengasah Jiwa Kepemimpinan

Guru tidak hanya mendidik, tetapi juga menjadi pemimpin di komunitas pendidikan yang mampu menggerakkan perubahan positif. Dengan mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan besar ini, guru akan menjadi garda depan yang memastikan generasi 2045 mampu membawa Indonesia menjadi negara yang maju, berdaya saing global, dan tetap berakar pada nilai-nilai luhur bangsa. Karena pada tahun 2045, pendidikan di Indonesia diperkirakan akan mengalami transformasi yang signifikan, mengingat berbagai upaya pemerintah untuk menciptakan "Indonesia Emas 2045".

Guru Harus Kuasai Teknologi dari Sekarang 

Pembelajaran berbasis teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), augmented reality (AR), dan virtual reality (VR) akan semakin terintegrasi dalam proses belajar-mengajar. Akses pendidikan online atau daring akan semakin canggih, memungkinkan siswa dari daerah terpencil mengakses kualitas pendidikan yang setara dengan siswa di kota besar. Penggunaan data untuk personalisasi siswa akan digunakan untuk memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan gaya belajar masing-masing individu.

Selain itu, kurikulum adaptif akan lebih fleksibel untuk berfokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah. Pendidikan vokasi dan keterampilan praktis akan ada penekanan lebih besar pada pendidikan kejuruan, magang, dan pelatihan keterampilan praktis untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja, dan pendidikan berorientasi global seperti bahasa asing, pemahaman lintas budaya, dan kerja sama internasional akan menjadi bagian penting dari kurikulum.

Penyetaraan pendidikan harus pemerintah dan lembaga terkait akan terus berupaya mengurangi kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan untuk semua anak-anak dengan kebutuhan khusus akan memiliki akses yang lebih baik ke fasilitas pendidikan yang inklusif. Peningkatan fasilitas dan infrastruktur bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, termasuk akses internet.

Peran guru akan bergeser dari penyampai materi menjadi fasilitator yang membimbing siswa untuk belajar secara mandiri dan kritis. Pelatihan guru akan lebih sering dilakukan untuk memastikan mereka siap menghadapi perubahan teknologi dan metode pengajaran.

Pendidikan akan melibatkan kerja sama erat antara pemerintah, sektor swasta, komunitas lokal, dan lembaga internasional untuk memastikan keberlanjutan dan relevansi sistem pendidikan yang berfokus pada pendidikan karakter akan tetap menjadi prioritas dengan nilai-nilai Pancasila, integritas, dan rasa cinta terhadap lingkungan serta kebhinekaan menjadi inti dari proses belajar-mengajar.

Untuk mencapai semua ini di tahun 2045 sebagai "Indonesia Emas" sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk memastikan bahwa pendidikan Indonesia dapat bersaing di tingkat global dengan mempertahankan identitas nasional sebagai bangsa yang tidak akan pernah tertinggal dalam hal apapun. ***

Jakarta, 22 -- 25 Januari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun