Mohon tunggu...
Herma Yulia
Herma Yulia Mohon Tunggu... Guru - SMPN 1 OKU

Guru yang suka mengembangkan kompetensi dan mengikuti kodrat zaman anak-anak didik saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Aksi Nyata Penerapan Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara

5 November 2022   22:07 Diperbarui: 5 November 2022   22:55 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar bersama teman sejawat _ foto koleksi pribadi

Saya Herma Yulia merupakan Calon Guru Penggerak Angkatan 7 dari Kabupaten Ogan Komering Ulu. Saya juga merupakan guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 1 OKU. Sangat senang sekali dapat menjadi bagian dari Pendidikan Guru Penggerak ini. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi saya mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang luas dan baru dari Program Guru Penggerak.

Awalnya, saya sedikit belum memahami apa dan bagaimana program guru penggerak tersebut. Saya mencoba untuk ikut mendaftar dan mengikuti semua proses perekrutan calon guru penggerak hingga saat ini saya dapat merasakan awal manfaat mengikuti program guru penggerak.

Teman-Teman CGP Angkatan 7 Kab.OKU _ Foto koleksi pribadi
Teman-Teman CGP Angkatan 7 Kab.OKU _ Foto koleksi pribadi

Pada masa lokakarya orientasi, kami diajak untuk mengenali potensi diri, saling bertukar pengalaman dan memotivasi diri bahwa kita memiliki kemampuan untuk meningkatkan kompetensi diri kita. Masa orientasi yang sangat menarik penuh dengan kehangatan, sharing ilmu dari pengajar praktik dan juga teman-teman calon guru penggerak hebat lainnya dalam wilayah Ogan Komering Ulu. 

Disini saya merasa yakin bahwa saya berada dalam lingkaran atmosfer yang sangat baik, memacu diri untuk mengembangkan kompetensi yang kita miliki.

Kegiatan Lokakarya Orientasi _ Foto koleksi pribadi
Kegiatan Lokakarya Orientasi _ Foto koleksi pribadi

Memasuki pembelajaran mandiri modul 1.1, kami diminta untuk memahami filosofi pemikiran Ki Hadjar dewantara mengenai pendidikan nasional. Banyak sekali yang saya pelajari dari modlu 1.1 ini.

Ki Hadjar Dewantara adalah merupakan tokoh pahlawan nasional yang merupakan penggerak pendidikan di Indonesia. Sedari saya bersekolah saya telah dikenalkan dengan sosok pahlawan nasional ini, saat itu KHD menurut saya adalah bapak pendidikan yang mengupayakan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Beliau pelopor dan pendiri Taman Siswa.

Seiring dengan waktu hingga saat sekarang saya menjadi pendidik, saya mulai memahami apa yang dimaksud oleh Bapak KHD. Saya mulai mengerti makna tersirat dari semboyan Ing ngarso sungtulodo, ing madyo mangunkarsa dan tut wuri handayani yang harus dimiliki oleh pendidik dalam menyampaiakan pengajaran kepada peserta didik. 

Peserta didik bukan sasaran yang harus kita tuntaskan kepadanya semua materi bab tiap bab untuk menuntaskan setiap KD dalam setiap semester yang kita lalui. Sehingga peserta didik hanya sebagai objek statis yang harus siap menerima semua hal yang kita sampaikan.

Terutama disekolah saya, apapun kurikulumnya berganti, namun sebagian besar guru masih melakukan kegiatan belajar mengajar yang berfokus pada guru sebagai sentral yang harus diperhatikan. Siswa mendengarkan dengan seksama kemudian diakhir bab mereka harus mengikuti ulangan harian saja. 

Siswa yang mendapat diatas KKM artinya siswa sudah mengerti dan dibawah KKM artinya remidi, tanpa memahami apakah mereka benar-benar memahami tujuan pembelajaran yang sebenarnya diinginkan sudah tercapai.

Pendidikan dan pengajaran menurut Bapak KHD tidak meletakkan pada kualitatif saja. Namun lebih menitik beratkan pada kebebasan peserta didik dalam meningkatkan budi pekerti dalam belajar mengenali dan menggali kompetensi yang mereka miliki sesuai dengan latar belakang sosial dan emosional yang mereka miliki.  

Falsafah pendididkan Bapak KHD disebut dengan filsafat pendidikan among yang didalamnya merupakan konvergensi dari filsafat progresivisme tentang kemampuan kodrati anak didik untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi dengan memberikan kebebasan berfikir seluas-luasnya (Henricus Suparlan : 2016). Artinya pendidikan yang mengarah pada filosofi KHD merupakan pendidikan yang terpusat pada peserta didik.

Kita sebagai guru dapat menjadi panutan bagi peserta didik “ing marso sung tulodo”, guru sebagai pemberi semangat dan motivasi “ing madya mangun karso” kemudian menurut Henricus Suparlan (2016) khusus mengenai kebebasan berfikir , menurut Ki Hajar Dewantara, bila membahayakan anak didik berbuat salah maka akan diambil alih pamongnya (tut wuri handayani). Sebijaksana mungkin kita memberikan dorongan positif kepada peserta didik.

Selain itu pendidikan harus mengikuti perubahan zaman, artinya kita harus berkembang mengikuti perubahan, kemajuan teknologi secara arif harus dapat mengiringi langkah pengajaran kita, dengan tetap berpegang teguh pada teori trikon yang sudah dikemukakan oleh KHD, yaitu pertama kontinuitas yang artinya kita bergerak maju mengikuti perubahan zaman namun kita tetap harus menjaga akar-akar budaya yang hakiki dari masyarakat. 

Kedua konvergen yang artinya perubahan yang kita lakukan harus menuju pada suatu titik yang memperkuat nilai-nilai kemanusiaan. Ketiga adalah konsentris yang artinya perubahan pendidikan harus menghargai keragaman dan memerdekakan pembelajar.

Relevansinya jika dikaitkan antara pemikiran KHD dengan pendidikan dan pengajaran yang dilakukan disekolah kami, banyak yang belum sesuai dengan Filosopi KHD. Begitupun dengan saya pribadi terkadang belum sepenuhnya menjalankannya

Harapan dan ekspektasi saya, setelah mempelajari modul ini, kedepan saya akan berusaha memperbaiki diri, menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dan menyajikan pembelajaran yang merdeka dan menyenangkan bagi siswa.

Saya mulai menerapkan kebebasan dan berpendapat kepada peserta didik saya. Pembelajaran yang mulai saya lakukan, saya mulai dengan semangat dan memotivasi siswa agar terus mau dan mampu untuk mengikuti pembelajaran. 

Presentasi materi siswa saya _ foto koleksi pribadi
Presentasi materi siswa saya _ foto koleksi pribadi

Pada Akhir pembelajaran saya mulai berdiskusi bersama peserta didik saya untuk menentukan model pembelajaran apa yang akan kami lakukan agar pembelajaran nantinya akan menarik bagi mereka. Membuat presentasi dan video pembelajaran inovatif juga menjadi prioritas kami agar pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.

Belajar menyenangkan _ foto koleksi pribadi
Belajar menyenangkan _ foto koleksi pribadi

Peserta didik saya sangat antusias sekali dalam mengeksploari pengetahuan yang mereka pelajari. Saya sebagai fasilitator dan motivator agar mereka dapat seluas-luasnya memahami materi tersebut. Ternyata tingkat pemahaman mereka dapat meningkat. 

Belajar mandiri yang menyenangkan _ Foto koleksi pribadi
Belajar mandiri yang menyenangkan _ Foto koleksi pribadi

Pembelajaran seperti ini sangat selaras sekali dengan semboyan Ki Hadjar Dewantara, Ing Ngarso Sung Tulodho didepan kita pendidika memberikan teladan bagi peserta didik kita. Kita merupakan panutan dan contoh yang baik bagi mereka. Ing madya Mangun Karsa, ditengah kita sebagai pendidik harus memberikan inspirasi dan motivasi agar mereka tergerak untuk maju lebih baik lagi serta Tut Wuri Handayani, dibelakang kita sebagai pendidik harus selalu memberikan arahan dan dorongan kepada peserta didik.

Belajar bersama teman sejawat _ foto koleksi pribadi
Belajar bersama teman sejawat _ foto koleksi pribadi

Hal ini sangat saya rasakan sekali setelah saya memahami makna semboyan Ki Hadjar Dewantara tersebut. Banyak manfaat baik yang saya rasakan setelah memahami filosofi pemikiran  Ki Hadjar Dewantara di modul 1.1 ini.

Dampaknya kepada peserta didik saya juga sangat terasa sekali. Mereka dengan aktif mengemukakan pendapat dan pandangan mereka mengenai materi yang dipelajari. Pembelajarn juga terasa bermakna dan menyenangkan. Bahkan dengan pembelajaran bersama teman sejawat membuat mereka leluasa bertanya dan mengemukakan apa yang mereka ketahui tentang materi yang mereka pelajari.

Selanjutnya selain mempelajari modul 1.1 secara mandiri, saya juga mendapatkan pengalaman pembelajaran yang menarik melalui ruang diskusi dan kolaborasi antara fasilitator, pengajar praktik dan teman-teman calon guru penggerak hebat lainnya. 

Juga pengalaman menarik saya dapatkan dari mengikuti ruang virtual bersama instruktur dari nasional, bergabung dengan teman-teman calon guru penggerak dari kabupaten lain. Menyimak sharing pengalaman dan pendapat dari mereka menjadikan luas pemikiran saya dan semakin paham akan filosofi pemikiran KHD yang sangat relevan dengan pembelajaran zaman sekarang.

Ruang virtual bersama teman cgp kabupaten lain _ foto koleksi pribadi
Ruang virtual bersama teman cgp kabupaten lain _ foto koleksi pribadi

Banyak sekali hal positif yang sudah saya dapatkan dari pembelajaran modul 1.1 ini. Semoga kedepan pembelajaran ini dapat saya imbaskan kepada teman-teman sejawat saya disekolah. Agar kita lebih memprioritaskan pembelajaran peserta didik yang selamat dan bahagia. 

Mengedepankan kodrat alam yang mereka miliki dan mengikuti perkembangan kodrat zaman peserta didik yang sesuai. Kita sebagai pendidik dapat menghantarkan mereka mencapai tujuan pendidikan nasional yang sesungguhnya. Bahwa anak bukanlah kertas kosong yang dapat digambar sesuai dengan keinginan kita. Kita harus dapat menjadi panutan, pemotivasi dan pendorong bagi anak. 

siswa-siswi hebatku _ foto koleksi pribadi
siswa-siswi hebatku _ foto koleksi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun