Mohon tunggu...
Herma Yulia
Herma Yulia Mohon Tunggu... Guru - SMPN 1 OKU

Guru yang suka mengembangkan kompetensi dan mengikuti kodrat zaman anak-anak didik saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Aksi Nyata Penerapan Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara

5 November 2022   22:07 Diperbarui: 5 November 2022   22:55 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar bersama teman sejawat _ foto koleksi pribadi

Terutama disekolah saya, apapun kurikulumnya berganti, namun sebagian besar guru masih melakukan kegiatan belajar mengajar yang berfokus pada guru sebagai sentral yang harus diperhatikan. Siswa mendengarkan dengan seksama kemudian diakhir bab mereka harus mengikuti ulangan harian saja. 

Siswa yang mendapat diatas KKM artinya siswa sudah mengerti dan dibawah KKM artinya remidi, tanpa memahami apakah mereka benar-benar memahami tujuan pembelajaran yang sebenarnya diinginkan sudah tercapai.

Pendidikan dan pengajaran menurut Bapak KHD tidak meletakkan pada kualitatif saja. Namun lebih menitik beratkan pada kebebasan peserta didik dalam meningkatkan budi pekerti dalam belajar mengenali dan menggali kompetensi yang mereka miliki sesuai dengan latar belakang sosial dan emosional yang mereka miliki.  

Falsafah pendididkan Bapak KHD disebut dengan filsafat pendidikan among yang didalamnya merupakan konvergensi dari filsafat progresivisme tentang kemampuan kodrati anak didik untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi dengan memberikan kebebasan berfikir seluas-luasnya (Henricus Suparlan : 2016). Artinya pendidikan yang mengarah pada filosofi KHD merupakan pendidikan yang terpusat pada peserta didik.

Kita sebagai guru dapat menjadi panutan bagi peserta didik “ing marso sung tulodo”, guru sebagai pemberi semangat dan motivasi “ing madya mangun karso” kemudian menurut Henricus Suparlan (2016) khusus mengenai kebebasan berfikir , menurut Ki Hajar Dewantara, bila membahayakan anak didik berbuat salah maka akan diambil alih pamongnya (tut wuri handayani). Sebijaksana mungkin kita memberikan dorongan positif kepada peserta didik.

Selain itu pendidikan harus mengikuti perubahan zaman, artinya kita harus berkembang mengikuti perubahan, kemajuan teknologi secara arif harus dapat mengiringi langkah pengajaran kita, dengan tetap berpegang teguh pada teori trikon yang sudah dikemukakan oleh KHD, yaitu pertama kontinuitas yang artinya kita bergerak maju mengikuti perubahan zaman namun kita tetap harus menjaga akar-akar budaya yang hakiki dari masyarakat. 

Kedua konvergen yang artinya perubahan yang kita lakukan harus menuju pada suatu titik yang memperkuat nilai-nilai kemanusiaan. Ketiga adalah konsentris yang artinya perubahan pendidikan harus menghargai keragaman dan memerdekakan pembelajar.

Relevansinya jika dikaitkan antara pemikiran KHD dengan pendidikan dan pengajaran yang dilakukan disekolah kami, banyak yang belum sesuai dengan Filosopi KHD. Begitupun dengan saya pribadi terkadang belum sepenuhnya menjalankannya

Harapan dan ekspektasi saya, setelah mempelajari modul ini, kedepan saya akan berusaha memperbaiki diri, menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dan menyajikan pembelajaran yang merdeka dan menyenangkan bagi siswa.

Saya mulai menerapkan kebebasan dan berpendapat kepada peserta didik saya. Pembelajaran yang mulai saya lakukan, saya mulai dengan semangat dan memotivasi siswa agar terus mau dan mampu untuk mengikuti pembelajaran. 

Presentasi materi siswa saya _ foto koleksi pribadi
Presentasi materi siswa saya _ foto koleksi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun