Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tergerak...

24 Februari 2023   15:00 Diperbarui: 24 Februari 2023   14:58 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels-pixabay-267447
pexels-pixabay-267447

Bisa saja terjadi hari-hari ini kita banyak meminta mujizat dari Sang Pencipta. Tetapi sekian waktu tidak terjadi sesuatu yang luar biasa. Dari sinilah kita coba belajar bagaimana bisa meraih hati Tuhan, sehingga membuat hati-NYA tergerak akan doa permohonan kita.

Lewat perjalanan kehidupan, kita bisa belajar bagaimana kita harus bisa menggerakkan hati Tuhan untuk beroleh belas kasihan-NYA. Seperti anak kecil di atas, mungkin sudah berharap banyak dengan kesungguhan hati dalam menaikkan doa tanpa ragu, dengan meminta belas kasihan dalam keimanan yang teguh. Apakah terjawab secara instan ? Belum tentu juga.

Karena hak preogratif ada pada Sang Khalik. Bisa jadi jawaban atas permohonan doa kita adalah tidak. Karena itu untuk alasan keamanan diri kita sendiri. Atau jawaban-NYA adalah nanti. Karena dengan alasan permohonan kita belum sesuai dengan waktu-NYA. Atau jawaban-NYA adalah ya. Itu karena apa yang diminta oleh kita sudah sesuai dengan-NYA. Dengan begitu kegerakkan bisa terjadi apabila kita bergerak dan Sang Khalik yang menjadi tumpuan iman kita juga menjadi tergerak.

pexels-ksenia-chernaya-5715884
pexels-ksenia-chernaya-5715884

Bukan maksud menggurui, tetapi apa yang terjadi di alam nyata, demikianlah adanya. Karena  proses kehidupan terus berjalan, pilihan ada pada kita sendiri. Apakah kita mau dikasihani oleh orang lain yang belum tentu iba kepada kita, ataukah kita mau dikasihani oleh Sang Pencipta langit dan bumi, yang belas kasih-NYA tanpa batas ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun