Bisa saja terjadi hari-hari ini kita banyak meminta mujizat dari Sang Pencipta. Tetapi sekian waktu tidak terjadi sesuatu yang luar biasa. Dari sinilah kita coba belajar bagaimana bisa meraih hati Tuhan, sehingga membuat hati-NYA tergerak akan doa permohonan kita.
Lewat perjalanan kehidupan, kita bisa belajar bagaimana kita harus bisa menggerakkan hati Tuhan untuk beroleh belas kasihan-NYA. Seperti anak kecil di atas, mungkin sudah berharap banyak dengan kesungguhan hati dalam menaikkan doa tanpa ragu, dengan meminta belas kasihan dalam keimanan yang teguh. Apakah terjawab secara instan ? Belum tentu juga.
Karena hak preogratif ada pada Sang Khalik. Bisa jadi jawaban atas permohonan doa kita adalah tidak. Karena itu untuk alasan keamanan diri kita sendiri. Atau jawaban-NYA adalah nanti. Karena dengan alasan permohonan kita belum sesuai dengan waktu-NYA. Atau jawaban-NYA adalah ya. Itu karena apa yang diminta oleh kita sudah sesuai dengan-NYA. Dengan begitu kegerakkan bisa terjadi apabila kita bergerak dan Sang Khalik yang menjadi tumpuan iman kita juga menjadi tergerak.
Bukan maksud menggurui, tetapi apa yang terjadi di alam nyata, demikianlah adanya. Karena  proses kehidupan terus berjalan, pilihan ada pada kita sendiri. Apakah kita mau dikasihani oleh orang lain yang belum tentu iba kepada kita, ataukah kita mau dikasihani oleh Sang Pencipta langit dan bumi, yang belas kasih-NYA tanpa batas ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H