Mohon tunggu...
Hermansyah Siregar
Hermansyah Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Menguak fakta, menyuguh inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Selayang Pandang Sistem Pendidikan di Jerman

18 Juli 2018   14:54 Diperbarui: 18 Juli 2018   18:22 3249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelar doktor pada biodata paspor (sumber: www.spiegel.de/lebenundlernen)

Siswa yg lulus Abitur/Ujian Nasional (UN) dapat mendaftar ke berbagai universitas yg diidamkannya secara tidak terbatas namun tiap pilihan universitas hanya diijinkan memilih paling banyak 3 jurusan saja dengan peringkat pilihan prioritas. Tiap universitas punya standar nilai kelulusan yg berbeda.

Apabila universitas menerima lamaran calon mahasiswa maka universitas akan mengirimkan surat penerimaan (Zulassungsbescheid) kepada mahasiswa. Dengan demikian terdapat kemungkinan calon mahasiwa menerima beberapa surat penerimaan dari berbagai universitas.

Untuk itu, calon mahasiswa diberikan tenggat waktu utk memilih salah satu jurusan dan universitas yg telah mengirim acceptance letter dengan mengirimkan pemberitahuan pilihannya.

Setelah pemberitahuan tersebut maka formasi lamaran yg tidak dipilih akan diberikan kepada calon mahasiswa lainnya. Proses pendaftaran umumnya dilakukan secara online namun tidak sedikit yg masih menggunakan korespondensi.

screenshot-20180718-110353-yahoo-mail-5b4f04ab5e13731af5261514.jpg
screenshot-20180718-110353-yahoo-mail-5b4f04ab5e13731af5261514.jpg
        Dokpri: Technische Universitaet Berlin (TUB) 

Tidak ada seleksi ujian masuk perguruan tinggi negeri di Jerman. Nilai kelulusan ujian Abitur lah yg menjadi dasar penilaian sebuah perguruan tinggi menerima atau menolak seorang calon mahasiswa sesuai standar penerimaannya.

Menurutku, sistem penjenjangan dan pendaftaran sejak sekolah dasar, menengah hingga universitas seperti ini jauh lebih murah, mudah dan efisien. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk ujian nasional di mulai UN SD, UN SMP, UN SMA hingga UN Universitas.

Jenjang pendidikan sekolah menengah lebih baik disatukan saja sehingga cukup 1 kali UN. Orang tua siswa tidak pusing ketika anaknya lulus SMP harus mencari SMA yg mau menerima anaknya dan mengeluarkan biaya tambahan utk pendaftaran dan membeli seragam baru.

Mestinya dunia pendidikan nasional sudah saling percaya bahwa nilai UN jenjang sekolah menengah yg juga diselenggarakan oleh pemerintah sangat kredibel sehingga dipandang layak sebagai persyaratan utama melamar ke perguruan tinggi.

Tidak perlu lagi diadakan seleksi masuk perguruan tinggi nasional karena toh siswa telah diuji secara nasional juga oleh pemerintah. Lebih baik efisiensi anggaran UN dan seleksi masuk perguruan tinggi tersebut dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Setelah lulus bachelor dan master, untuk dapat menempuh program doktoral sungguhlah sulit di Jerman terutama terkait projek penelitian, penulisan jurnal ilmiah internasional, konferensi, simposium, seminar yg berskala internasional dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun