Siswa yg lulus Abitur/Ujian Nasional (UN) dapat mendaftar ke berbagai universitas yg diidamkannya secara tidak terbatas namun tiap pilihan universitas hanya diijinkan memilih paling banyak 3 jurusan saja dengan peringkat pilihan prioritas. Tiap universitas punya standar nilai kelulusan yg berbeda.
Apabila universitas menerima lamaran calon mahasiswa maka universitas akan mengirimkan surat penerimaan (Zulassungsbescheid) kepada mahasiswa. Dengan demikian terdapat kemungkinan calon mahasiwa menerima beberapa surat penerimaan dari berbagai universitas.
Untuk itu, calon mahasiswa diberikan tenggat waktu utk memilih salah satu jurusan dan universitas yg telah mengirim acceptance letter dengan mengirimkan pemberitahuan pilihannya.
Setelah pemberitahuan tersebut maka formasi lamaran yg tidak dipilih akan diberikan kepada calon mahasiswa lainnya. Proses pendaftaran umumnya dilakukan secara online namun tidak sedikit yg masih menggunakan korespondensi.
Tidak ada seleksi ujian masuk perguruan tinggi negeri di Jerman. Nilai kelulusan ujian Abitur lah yg menjadi dasar penilaian sebuah perguruan tinggi menerima atau menolak seorang calon mahasiswa sesuai standar penerimaannya.
Menurutku, sistem penjenjangan dan pendaftaran sejak sekolah dasar, menengah hingga universitas seperti ini jauh lebih murah, mudah dan efisien. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk ujian nasional di mulai UN SD, UN SMP, UN SMA hingga UN Universitas.
Jenjang pendidikan sekolah menengah lebih baik disatukan saja sehingga cukup 1 kali UN. Orang tua siswa tidak pusing ketika anaknya lulus SMP harus mencari SMA yg mau menerima anaknya dan mengeluarkan biaya tambahan utk pendaftaran dan membeli seragam baru.
Mestinya dunia pendidikan nasional sudah saling percaya bahwa nilai UN jenjang sekolah menengah yg juga diselenggarakan oleh pemerintah sangat kredibel sehingga dipandang layak sebagai persyaratan utama melamar ke perguruan tinggi.
Tidak perlu lagi diadakan seleksi masuk perguruan tinggi nasional karena toh siswa telah diuji secara nasional juga oleh pemerintah. Lebih baik efisiensi anggaran UN dan seleksi masuk perguruan tinggi tersebut dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Setelah lulus bachelor dan master, untuk dapat menempuh program doktoral sungguhlah sulit di Jerman terutama terkait projek penelitian, penulisan jurnal ilmiah internasional, konferensi, simposium, seminar yg berskala internasional dll.