Mohon tunggu...
Herman Hidayat
Herman Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Peminat Kajian-Kajian Filsafat dan Spiritualitas. Penikmat Musik Blues dan Jazz. Menyukai Yoga dan Tai Chi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Al Hikam, Mengingatkan Diri

17 Mei 2018   08:00 Diperbarui: 17 Mei 2018   08:00 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Dan, Do'a, alangkah mudah: tinggal menundukkan kepala, mengangkat dan mengatupkan tangan, dan menghadirkan hati penuh harap. Dan bahkan kewajiban-kewajiban yang harus kita lakukan-pun: alangkah sederhana, dan mudah. Hanya Sholat, Dzikir, Sedekah, Puasa dan berbuat baik pada semua orang, khususnya ibunda sendiri.

Sedangkan balasan yang engkau mintakan dari Allah: hati yang penuh cinta dari wanita yang menyenangkan hatimu, kekayaan yang tiada habisnya, pangkat yang begitu tinggi: alangkah tidak mudah jika engkau harus lakukan sendirian. Bahkan alangkah tidak mungkin.

***

Do'a, dapat dilakukan kapan saja, dan bisa dikatakan dimana saja; seenakmu, sesempatmu. Benar-benar mudah. Tapi, mengusahakannya secara khusus, di tempat-tempat khusus, pada waktu-waktu khusus, dengan cara-cara khusus; sungguh lebih menunjukkan kesungguhanmu, sungguh menunjukkan rasa hormatmu. Layaknya seorang hamba, kepada Tuhannya.

Tempat seperti Baitullah, Masjid, Majelis Ilmu dan semacamnya; adalah tempat-tempat khusus, yang Allah sudah janjikan akan mustajabah berdo'a di dalamnya. Waktu seperti sepertiga malam sesudah Tahajjud, waktu sesudah matahari terbit sesudah Dhuha, saat turun hujan, sesudah mendengar adzan, dan banyak lagi; adalah waktu yang Dia janjikan akan mustajabah juga. Cara atau Laku khusus seperti puasa, entah Senin-Kamis, atau sunnah-sunnah lain, adalah Cara atau Laku khusus yang juga mustajabah untuk do'a. Bahkan praktik mohon di-do'a-kan orang lain, seperti Ibunda sendiri, atau para Alim, atau orang yang sedang berziarah ke Makkah dalam Haji atau Umroh.

Boleh jadi bukan karena kekhususan tempat, atau waktu, atau cara atau Laku itu sendiri sebenarnya; Dia menjadikan semua itu khusus untuk Do'a, sekedar agar Dia dapat melihat kesungguhan dan rasa hormat kita dalam mengajukan Do'a.

Dan Kita sungguh berharap; dengan kesungguhan dan rasa hormat kita itu, Dia akan berkenan Ridha atas upaya-upaya kita itu.

***

Do'a, segera sesudah dipanjatkan seharusnya menjadi ringan. Sebab, kita sudah mintakan Tangan Yang Maha Kuat untuk mengurusnya. Dan yang sesuai dengan janji-Nya sendiri, Dia akan menjawab semua Do'a.

Untuk selanjutnya, kita tinggal mengurusi hal-hal yg diwajibkan-Nya pada kita untuk kita urusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun