Mohon tunggu...
Hermalia
Hermalia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pengabdi Sastra

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Keteladanan Ibu dalam Pendidikan Karakter Seorang Anak

3 Juni 2024   11:43 Diperbarui: 3 Juni 2024   12:32 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh

 Hermalia

 Vera Sardila

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 

 Abstrak: Keteladanan ibu memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan moral anak. Artikel ini mengkaji pentingnya peran ibu sebagai teladan utama dalam keluarga dan bagaimana perilaku serta nilai-nilai yang diterapkan oleh ibu secara langsung mempengaruhi perkembangan etika dan moral seorang anak. 

Melalui pendekatan konseptual, artikel ini mengeksplorasi berbagai aspek pengasuhan, termasuk interaksi sehari-hari, penyampaian nilai-nilai melalui tindakan nyata, dan komunikasi yang efektif antara ibu dan anak. Artikel ini juga membahas tantangan yang dihadapi ibu dalam mempertahankan keteladanan positif di tengah dinamika kehidupan modern serta menawarkan strategi praktis untuk mengatasi hambatan tersebut. 

Dengan menyoroti peran kritis ibu dalam pendidikan karakter, diharapkan dapat tercipta generasi yang berintegritas, memiliki empati, dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat. 

Kata Kunci:Pendiidikan Karakter Anak,Pengaruh Ibu dalam Perkembangan Moral Seorang Anak

Pendahuluan

Pendidikan karakter anak tidak hanya memengaruhi perkembangan individual, tetapi juga dapat menciptakan fondasi moral yang kuat untuk masyarakat secara keseluruhan. Dalam proses ini, peran ibu berperan penting sebagai figur sentral dalam keluarga memiliki pengaruh yang sangat luar biasa. 

Keteladanan ibu, baik dalam tindakan sehari-hari maupun ucapan, bukan hanya menjadi model bagi anak-anak, tetapi juga dapat menjadi pilar penting dalam pembentukan nilai-nilai moral dan etika mereka. Dari momen-momen kecil seperti memberikan contoh kejujuran hingga mendemonstrasikan empati dan pengertian dalam situasi sulit, ibu secara konsisten memberikan arahan moral kepada anak-anaknya.

Melalui interaksi sehari-hari, ibu tidak hanya menyampaikan nilai-nilai Saja,tetapi juga membantu anak-anak memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.Baik dalam peran sebagai pengajar moral, maupun berperan sebagai figur pembentuk karakter yang kuat bagi seorang anaknya. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai pentingnya keteladanan ibu dalam pendidikan karakter anak, serta bagaimana pengaruh tersebut berdampak pada perkembangan moral maupun etika anak. 

Pembahasan

Menjadi seorang ibu adalah profesi mulia sepanjang hayat. Profesi yang akan mengalahkan segala jenis profesi yang ada, sekalipun perempuan yang bekerja. Peran ibu dalam pendidikan anak dan pengatur rumah tangga sangatlah penting. Sebagai pendidik utama dan pertama, sangat dituntut profesionalitas dan kecakapan seorang ibu. Kemajuan dan kemunduran anak-anaknya sebagai generasi penerus tergenggam dalam asuhannya. Adapun beberapa langkah yang perlu dilakukan seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya:

 1.Mendidik Anaknya Mulai Ketika Masih Dalam Kandungan. Pengaruh seorang ibu terhadap anaknya dimulai saat janin berada dalam perutnya. Kejiwaan janin akan tenang bila kejiwaan sang ibu juga tenang, begitu juga sebaliknya janin akan mengalami ketidak tenangan jiwa bila ibunya tidak tenang atau gelisah. 

Seorang ibulah yang membentuk konsep berpikir dan berkepribadian pada jiwa anak. Hal inilah yang membuktikan betapa besar pengaruh ibu terhadap daya emosional anak, karena kepribadian seseorang terus berkembang dari apa-apa yang diberikan orang lain sampai ia mempercayai kebenarannya. Jadi, pembentukan jati diri yang baik dan akhlak yang mulia merupakan hasil dari pendidikan seorang ibu yang bertanggung jawab terhadap tugasnya.Kurniasih,(2010:80)

 2.Mendidik Sopan Santun Agar Anak Memiliki Akhlak yang Mulia. Secara psikologi, anak sangat mudah menerima apa pun yang lebih dahulu datang kepadanya. Sekali anak melihat keburukan perilaku orangtua, maka keburukan itu senantiasa membekas dalam jiwa anak dan menyertaipertumbuhan dan perkembangannya menuju dewasa. 

Di sinilah kemudian orangtua, utamanya ibu, hendaknya senantiasa memberikan contoh sikap dan perilaku keseharian yang baik, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Keteladanan ini hendaknya dapat diperoleh di dalam keseluruhan kehidupan anak, dari semenjak anak mampu menerka dan menangkap realitas hidup di sekitarnya. 

Para pakar pendidikan anak pun mengajarkan bahwa keteladanan adalah media pendidikan yang paling efektif dan berpengaruh dalam menyampaikan tata nilai kehidupan. Dan dalam hal ini, ibulah orang yang paling tepat berperan sebagai teladan (qudwah) pertama bagi anak. Ibulah yang paling besar peranannya dalam memberi warna dalam pembentukan kepribadian anak, sehingga dibutuhkan ibu yang berkualitas yang akan mampu mendidik anaknya dengan baik. 

Hal penting dan utama yang dibutuhkan seorang anak dalam keteladanan ini adalah menyelaraskan pemikiran, perkataan, dan tindakan. Segala hal dalam kehidupan ini, lahir-batin, luar dalam, saling bereaksi. 

Seorang ibu harus mampu mengarahkan setiap tindakan dan ucapan anak menuju keselarasan. Untuk lebih lanjut, keteladanan (qudwah) ini sangat berperan dan menjelaskan makna, memudahkan dalam pemahaman, dan memberikan kesan yang mendalam. Memang metode ini tidak bisa dirasakan hasilnya secara langsung dalam waktu yang singkat. Shalihah,(2013:71-72)

 3. Ibu Berkewajiban Mendidik Iman. Perintahkan anak-anakmu menjalankan ibadah shalat jika mereka sudah berusia tujuh tahun, maka pukullah mereka jika tidak mau melaksanakannya pada usia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka. Bila anak kalian sudah dapat membedakan antara kanan dan kiri, perintahkanlah ia mengerjakan shalat. Peliharalah shalat anak-anak kalian, dan biasakan mereka dengan kebaikan. Sebab, kebaikan adalah kebiasaan." Nabi SAW. menganjurkan untuk membiasakan anak-anak melaksanakan shalat berjamaah bersama orangtua di masjid. 

Dengan shalat berjamaah mereka dapat melihat gerakan orangtua dalam shalat dan sekaligus dapat mempelajari hukum-hukum shalat secara praktis. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW Menempatkan anak-anak di antara barisan laki-laki dan perempuan. Rasulullah SAW. Juga biasa meluruskan kesalahan anak dalam shalat dan mengajarinya dengan yang benar, sehingga lambat-laun ia bisa mengerjakannya dengan sempurna.Kartikowati,(2020:29)

 4.Rajin Menjadi Pendengar yang Baik. Saat anak sudah bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, jangan abaikan ocehan anak Anda. Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan anak itu. Cerna dan berikan respon yang baik. Jika obrolannya bagus, Anda bisa memberikan pujian, penghargaan, atau ciuman. Sebaliknya, jika ocehannya tidak bagus, Anda harus bisa memberikan penjelasan yang baik. Hindari penggunaan kata-kata kasar dan kekerasan fisik. Dengan demikian, rasa percaya diri anak bisa meningkat, karena merasa dihargai dan tidak terintimidasi.Asa,(2023:9-10)

 5.Berikan Kenyamanan. Tanamkan sebanyak mungkin bahwa, "orang tua adalah tempat ternyaman pertama bagi anak". Anda harus menjadi orang tua yang bisa memahami keinginan anak Anda. Misalnya, ketika Anda masih kecil, berarti Anda harus menjadi teman bermain yang paling nyaman bagi anak Anda. Beda lagi kalau anak sudah remaja, bukan teman bermain lagi. Namun, intensitasnya berubah menjadi teman yang paling nyaman untuk curhat, dan seterusnya. Dengan begitu , anak akan terbuka terhadap setiap masalah yang dihadapinya.Asa,(2023:10) 

Penutup

Kesimpulan: Keteladanan ibu memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak-anak. Melalui contoh dan bimbingan moralnya, ibu menjadi agen pembentuk karakter yang kuat bagi anak-anak. Diharapkan, dengan adanya keteladanan ibu yang konsisten, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang berintegritas, berempati, dan bertanggung jawab. 

Daftar pustaka

Kurniasih, 2010. Gedung Galangpress. Mendidik SQ Anak: Yogyakarta.

 Shalihah,Mar'atus,Maya.2013.Ibunda Guru dan Sahabat Menuju Dewasa.Bandung: Komplek Sukup Baru. 

Kartikawati, Endang, Zubaedi.2020. Pola Pembelajaran 9 Pilar Karakter Pada Anak Usia Dini dan Dimensi-dimensinya. Jakarta: Prenadamedia Grup. 

Ada,Fidela.2023.Cara Menasehati anak yang Efektif: Elementa Media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun