Pendidikan karakter anak tidak hanya memengaruhi perkembangan individual, tetapi juga dapat menciptakan fondasi moral yang kuat untuk masyarakat secara keseluruhan. Dalam proses ini, peran ibu berperan penting sebagai figur sentral dalam keluarga memiliki pengaruh yang sangat luar biasa.Â
Keteladanan ibu, baik dalam tindakan sehari-hari maupun ucapan, bukan hanya menjadi model bagi anak-anak, tetapi juga dapat menjadi pilar penting dalam pembentukan nilai-nilai moral dan etika mereka. Dari momen-momen kecil seperti memberikan contoh kejujuran hingga mendemonstrasikan empati dan pengertian dalam situasi sulit, ibu secara konsisten memberikan arahan moral kepada anak-anaknya.
Melalui interaksi sehari-hari, ibu tidak hanya menyampaikan nilai-nilai Saja,tetapi juga membantu anak-anak memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.Baik dalam peran sebagai pengajar moral, maupun berperan sebagai figur pembentuk karakter yang kuat bagi seorang anaknya. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai pentingnya keteladanan ibu dalam pendidikan karakter anak, serta bagaimana pengaruh tersebut berdampak pada perkembangan moral maupun etika anak.Â
Pembahasan
Menjadi seorang ibu adalah profesi mulia sepanjang hayat. Profesi yang akan mengalahkan segala jenis profesi yang ada, sekalipun perempuan yang bekerja. Peran ibu dalam pendidikan anak dan pengatur rumah tangga sangatlah penting. Sebagai pendidik utama dan pertama, sangat dituntut profesionalitas dan kecakapan seorang ibu. Kemajuan dan kemunduran anak-anaknya sebagai generasi penerus tergenggam dalam asuhannya. Adapun beberapa langkah yang perlu dilakukan seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya:
 1.Mendidik Anaknya Mulai Ketika Masih Dalam Kandungan. Pengaruh seorang ibu terhadap anaknya dimulai saat janin berada dalam perutnya. Kejiwaan janin akan tenang bila kejiwaan sang ibu juga tenang, begitu juga sebaliknya janin akan mengalami ketidak tenangan jiwa bila ibunya tidak tenang atau gelisah.Â
Seorang ibulah yang membentuk konsep berpikir dan berkepribadian pada jiwa anak. Hal inilah yang membuktikan betapa besar pengaruh ibu terhadap daya emosional anak, karena kepribadian seseorang terus berkembang dari apa-apa yang diberikan orang lain sampai ia mempercayai kebenarannya. Jadi, pembentukan jati diri yang baik dan akhlak yang mulia merupakan hasil dari pendidikan seorang ibu yang bertanggung jawab terhadap tugasnya.Kurniasih,(2010:80)
 2.Mendidik Sopan Santun Agar Anak Memiliki Akhlak yang Mulia. Secara psikologi, anak sangat mudah menerima apa pun yang lebih dahulu datang kepadanya. Sekali anak melihat keburukan perilaku orangtua, maka keburukan itu senantiasa membekas dalam jiwa anak dan menyertaipertumbuhan dan perkembangannya menuju dewasa.Â
Di sinilah kemudian orangtua, utamanya ibu, hendaknya senantiasa memberikan contoh sikap dan perilaku keseharian yang baik, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Keteladanan ini hendaknya dapat diperoleh di dalam keseluruhan kehidupan anak, dari semenjak anak mampu menerka dan menangkap realitas hidup di sekitarnya.Â
Para pakar pendidikan anak pun mengajarkan bahwa keteladanan adalah media pendidikan yang paling efektif dan berpengaruh dalam menyampaikan tata nilai kehidupan. Dan dalam hal ini, ibulah orang yang paling tepat berperan sebagai teladan (qudwah) pertama bagi anak. Ibulah yang paling besar peranannya dalam memberi warna dalam pembentukan kepribadian anak, sehingga dibutuhkan ibu yang berkualitas yang akan mampu mendidik anaknya dengan baik.Â
Hal penting dan utama yang dibutuhkan seorang anak dalam keteladanan ini adalah menyelaraskan pemikiran, perkataan, dan tindakan. Segala hal dalam kehidupan ini, lahir-batin, luar dalam, saling bereaksi.Â