Seorang ibu harus mampu mengarahkan setiap tindakan dan ucapan anak menuju keselarasan. Untuk lebih lanjut, keteladanan (qudwah) ini sangat berperan dan menjelaskan makna, memudahkan dalam pemahaman, dan memberikan kesan yang mendalam. Memang metode ini tidak bisa dirasakan hasilnya secara langsung dalam waktu yang singkat. Shalihah,(2013:71-72)
 3. Ibu Berkewajiban Mendidik Iman. Perintahkan anak-anakmu menjalankan ibadah shalat jika mereka sudah berusia tujuh tahun, maka pukullah mereka jika tidak mau melaksanakannya pada usia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka. Bila anak kalian sudah dapat membedakan antara kanan dan kiri, perintahkanlah ia mengerjakan shalat. Peliharalah shalat anak-anak kalian, dan biasakan mereka dengan kebaikan. Sebab, kebaikan adalah kebiasaan." Nabi SAW. menganjurkan untuk membiasakan anak-anak melaksanakan shalat berjamaah bersama orangtua di masjid.Â
Dengan shalat berjamaah mereka dapat melihat gerakan orangtua dalam shalat dan sekaligus dapat mempelajari hukum-hukum shalat secara praktis. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW Menempatkan anak-anak di antara barisan laki-laki dan perempuan. Rasulullah SAW. Juga biasa meluruskan kesalahan anak dalam shalat dan mengajarinya dengan yang benar, sehingga lambat-laun ia bisa mengerjakannya dengan sempurna.Kartikowati,(2020:29)
 4.Rajin Menjadi Pendengar yang Baik. Saat anak sudah bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, jangan abaikan ocehan anak Anda. Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan anak itu. Cerna dan berikan respon yang baik. Jika obrolannya bagus, Anda bisa memberikan pujian, penghargaan, atau ciuman. Sebaliknya, jika ocehannya tidak bagus, Anda harus bisa memberikan penjelasan yang baik. Hindari penggunaan kata-kata kasar dan kekerasan fisik. Dengan demikian, rasa percaya diri anak bisa meningkat, karena merasa dihargai dan tidak terintimidasi.Asa,(2023:9-10)
 5.Berikan Kenyamanan. Tanamkan sebanyak mungkin bahwa, "orang tua adalah tempat ternyaman pertama bagi anak". Anda harus menjadi orang tua yang bisa memahami keinginan anak Anda. Misalnya, ketika Anda masih kecil, berarti Anda harus menjadi teman bermain yang paling nyaman bagi anak Anda. Beda lagi kalau anak sudah remaja, bukan teman bermain lagi. Namun, intensitasnya berubah menjadi teman yang paling nyaman untuk curhat, dan seterusnya. Dengan begitu , anak akan terbuka terhadap setiap masalah yang dihadapinya.Asa,(2023:10)Â
Penutup
Kesimpulan: Keteladanan ibu memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak-anak. Melalui contoh dan bimbingan moralnya, ibu menjadi agen pembentuk karakter yang kuat bagi anak-anak. Diharapkan, dengan adanya keteladanan ibu yang konsisten, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang berintegritas, berempati, dan bertanggung jawab.Â
Daftar pustaka
Kurniasih, 2010. Gedung Galangpress. Mendidik SQ Anak: Yogyakarta.
 Shalihah,Mar'atus,Maya.2013.Ibunda Guru dan Sahabat Menuju Dewasa.Bandung: Komplek Sukup Baru.Â
Kartikawati, Endang, Zubaedi.2020. Pola Pembelajaran 9 Pilar Karakter Pada Anak Usia Dini dan Dimensi-dimensinya. Jakarta: Prenadamedia Grup.Â