Mohon tunggu...
Herlina Dwi Rozadie
Herlina Dwi Rozadie Mohon Tunggu... Guru - SMAIT Latansa Cendekia

Guru bahasa Inggris SMAIT Latansa Cendekia, hobi Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepenggal Kisah Sejarah

25 Januari 2023   14:24 Diperbarui: 25 Januari 2023   14:29 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

###

Pagi hari menggeliat, Kardi mencoba mengeluarkan badanya dari parit hitam dan beberapa jasad pasukan PETA yang sudah menyelimutinya semalaman. Perlahan Kardi menggendong jasad temannya Hasan, Karto dan Pardi yang sudah tidak bergerak, lalu pelan-pelan Kardi membacakan doa untuk mereka, semoga mereka semua mendapatkan tempat terbaik disisi-NYA .Kardi menangis. Kardi tergopoh-gopoh mencari sungai dengan kelelahan yang sangat, lalu membasuh badannya. Setelah itu Kardi melanjutkan perjalanan tanpa tentu arah.

Pada sebuah desa kecil ada sebuah bangunan sekolah yang sudah ditinggalkan karena serangan dari Jepang. Tiba-tiba Kardi terhenyak,..karena di tembok terlihat sebuah gambar pencarian orang.

 " Dicari para pemberontak pasukan PETA, HIDUP atau MATI: Supriyadi, Supraman,...Kardi !"

Darah Kardi terkesiap, segera Kardi berbalik arah, berlari sejauh-jauhnya, Kardi ketakutan.

Pada sore hari Kardi menepi pada sebuah desa kecil di daerah Blitar. Di sebuah warung kopi, Kardi mencoba meminta segelas minuman. Warga pribumi Blitar yang melihat Kardi seperti seorang pejuang PETA segera memberikan minuman dan makanan gratis. Kardi bersyukur sekali.

" Mas, mau kemana?" tanya pegawai warung itu.

" Saya nggak tau, mungkin ingin pergi saja ke tempat yang aman!"

Untuk beberapa hari Kardi bemalam di desa Wengi. Kardi teringat pada Surti, dimanakah dia?"

Kardi mencoba kembali ke tempat kamp Pejuang PETA di Blitar,..tetapi semua sudah porak poranda. Mungkin Jepang sudah memborbardir tempat ini karena pemberontakan yang telah dilakukan oleh pasukan PETA. Lalu "Surti dimanakah kau..?"

Beberapa hari setelah itu, Kardi mendapatkan kabar bahwa Shodancho Supriyadi dan Letnan Suparman menghilang secara misterius. Mungkin pasukan Jepang yang kejam itu sudah membunuhnya. Kardi kembali menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun