Mohon tunggu...
Tarigan Sibero
Tarigan Sibero Mohon Tunggu... Pilot - Pensiunan yang masih gemar menulis

Lulusan AAU-64 | Pecinta Berat C130 Hercules | Penulis Buku 50Tahun Hercules | Pernah bekerja sebagai Quality Control and Assurance di sebuah Sekolah Penerbang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Penerbangan Feri

26 Maret 2022   09:10 Diperbarui: 26 Maret 2022   09:20 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Untuk menempuh penerbangan dengan pesawat C-130 Hercules dari Marietta, Georgia, Amerika Serikat ke Jakarta, Indonesia setidak-tidaknya harus melalui 6 (enam) ruas penerbangan sebagai berikut :


Ruas Penerbangan I, Marietta, Georgia -- San Francisco, RON (Remain Over Night).  Ruas penerbangan ini seluruhnya melalui daratan


Ruas Penerbangan II, San Francisco -- Honolulu (Run Overnight - RON). Ruas ini termasuk yang paling krusial dari semua ruas penerbangan dimana lama penerbangan hampir 9 jam diatas Samudra Pasifik serta tanpa bantuan alat navigasi seperti VOR ataupun NDB. 

Hingga tahun 1970 an terpasang satu NDB diatas sebuah kapal apung terletak dipertengahan antara Honolulu dengan daratan Amerika Serikat. Setelah peralatan alat bantu navigasi penerbangan semakin maju dan canggih NDB diatas kapal apung tersebut ditiadakan. Sebelum berangkat dari San Fransisco, perlu diyakinkan melalui "briefing Office" bahwa selama penerbangan di ruas ini tidak akan menemui komponen "head wind" atau arah angin berlawanan sebesar 75-80 knot karena pesawat tidak akan dapat sampai di Honolulu, perhitungan penulis berdasarkan menggunakan tipe B/H dan L-100-30.

Bagi Navigator, hal yang menjadi pehatian khusus adalah perhitungan yang saksama mengenai PNR (Point of No Return) untuk memudahkan Captain Pilot membuat keputusan apabila terjadi sesuatu selama penerbangan.


Ruas Penerbangan III. Pada ruas ini ada 3(tiga) pilihan tujuan sebelum melajutkan ke ruas penerbangan berikut ke Anderson/Guam keesokan harinya. Ketiga pilihan tersebut adalah Wake Island (ruas paling disarankan), Midway(agak Utara) ataupun Kwajelain (agak Selatan). Seharusnya pilihan sudah diputuskan sebelum berangkat dari Marietta, terutama mengenai ketersediaan bahan bakar dan "ground handling" pada ketiga pilihan tersebut. Apabila kita memutuskan untuk mendarat di Wake Island, pesawat dan awak pesawat akan menginap lagi untuk satu malam.


Ruas Penerbangan IV, Wake Island - Guam/Anderson AFB (RON).  Ada kalanya kita diarahkan untuk mendarat di Agena airport yang merupakan bandara penerbangan sipil apabila persediaan bahan bakar di Anderson AFB tidak ada.
Ruas Penerbangan V.  Guam -- Makassar (HND). Untuk di Makassar pesawat tidak perlu RON, apalagi bila  pesawat C-130J tersebut akan ditempatkan pada Skadron Udara 33, atau penerbangan dapat dilanjutkan ke Abdulrachman Saleh di Malang seandainya pesawat C-130J akan menjadi kekuatan Skadron Udara 32 atau penerbangan ke Halim Perdanakusuma kalau pesawat C-130J diperuntukkan sebagai kekuatan Skadron Udara 31.


Total jarak yang ditempuh melelui keenam ruas penerbangan tersebut adalah sekitar 15,000 km dengan total jam terbang antara  34 sampai 35 jam tergantung pilihan ruas dan kondisi angin selama penerbangan.  


Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain :


Dalam penerbangan feri, khususnya "delivery flight" pihak pabrik mengikut sertakan seorang "Escort Pilot" sebagai salah satu persyaratan karena keselamatan pesawat masih menjadi tanggung jawab pabrik pesawat sampai pesawat berada di satuannya di Indonesia. Escort Pilot akan membantu bila penerbangan mengalami keadaan darurat sehingga terpaksa mengadakan pendaratan di "base" lain diluar "base" tujuan, bila penerbang mengalami kesulitan dalam mengartikan instruksi dari ATC, dan berbagai urusan teknis dengan pihak pangkalan udaranya. Escort pilot tidak pernah minta untuk "on seat".


Petugas ATC di Amerika pada umumnya tidak suka dengan sering-sering mengulangi instruksinya, seperti halnya kalau kita melaporkan posisi, pihak ATC hanya akan menjawab  dengan "Radar Contact" bila squake number kita sudah di set, kecuali bila instruksi tentang SID ("Standard Instrument Departure") pada waktu akan takeoff harus diulangi dengan jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun