5. Pihak Semen Bosowa sedang mengembangkan pelabuhan pengepakan Semen Bosowa di kawasan. Dengan adanya pelabuhan ini dapat mempercepat pembangunan di Kawasan Timur Indonesia, memperpendek jarak ekonomi antarwilayah di Indonesia dan mengintegrasikan berbagai bidang lain untuk kelancaran pergerakan manusia, barang dan jasa.
6. Memiliki pangsa pasar yang potensial. Potensi Pelabuhan Garongkong yang bersifat hub port internasional memiliki pengaruh terhadap kondisi masyarakat dari semua daerah yang bisa mendistribusikan dengan mudah produk daerah dan hasil bumi produksi wilayah hinterland berupa hasil-hasil perikanan, pertanian, perkebunan, kehutanan dan hasil industri yang cukup potensial untuk perdagangan skala nasional dan internasional
7. Semakin berkurangnya kunjungan kapal dan bongkar muat di Pelabuhan Awerange, hal ini dapat menjadi peluang bagi Pelabuhan Garongkong untuk terus meningkatkan performa kinerjanya sehingga dapat mewujudkan Hub Port Internasional
Â
d.Faktor Ancaman (Threat)
[caption caption="Kondisi Sekitar Pelabuhan Garongkong 2"]
Jika dilihat dari data eksternal pelabuhan, ancaman terhadap Pelabuhan Garongkong yaitu adanya
1.Persaingan dengan pelabuhan identik yang terdekat semisal Pelabuhan di sekitar Kota Pare-Pare. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi Pelabuhan Garongkong karena pada saat ini beberapa pelabuhan di Sulawesi juga tengah dalam tahap pengembangan.
2.Kepadatan penduduk dan aktivitas industri yang tinggi di sekitar Pelabuhan Garongkong. Hal ini merupakan suatu ancaman karena dapat menyebabkan tekanan bagi perairan di Pelabuhan Garongkong sehingga dapat menimbulkan pencemaran yang menimbulkan sedimentasi
3. Perkembangan teknologi yang terus maju namun tidak disertai dengan tingkat keahlian yang tinggi sehingga hal ini dapat menjadi suatu ancaman bagi pengembangan dan pengelolaan Pelabuhan Garongkong
4.Fasilitas yang masih kurang yang sangat memungkinkan kapal-kapal kurang tertarik untuk berlabuh. Adanya ketertinggalan dalam hal infrastruktur dan suprastruktur juga kinerja operasional pelabuhan membuat main line operator (operator utama) dari operator kapal-kapal yang berukuran besar kurang berminat untuk melakukan aktivitas bongkar muat dan transshipment. Apabila hal ini terjadi maka aktivitas pelabuhan akan sangat berkurang dan membawa dampak terhadap perkembangan perekonomian yang menjadi lamban.