(2)Dalam telaah kami, terlihat belum dipergunakannya pendekatan budaya & menejemen mutu terpadu (ISO) dalam buku panduan maupun oleh Kabupaten pemekaran dalam mengawal implementasi program pemekaran, padahal operasi rekayasa sosial ini menuntut sistem “manajemen perubahan” yang terpadu dan berkelanjutan
(3)masih belum dioptimalkannya konfigurasi baru “Kehumasan Strategic” untuk menghandle secara khusus seluruh proses dan sinergitas di daerah pemekaran yang notabene merupakan proses reculture yang memerlukan penghandelan dan treatmen khusus sebagai sebuah social engeneering.
Gabungan hybrida (konvergensi baru Kehumasan Strategic) ini kiranya akan menjadi kunci percepatan bagi pencapaian tujuan pemekaran yaitu meningkatkan pelayanan dan mempercepat pembangunan secara eksponensial dan sustainable.
Tujuan Workshop:
1.Dalam rangka mengenalkan Konfigurasi dan kenvergensi baru tugas kehumasan strategic di daerah kabupaten pemekaran, demi tercapainya akselerasi dalam pencapaian tujuan pemekaran daerah.
2.Memperkenalkan bentuk “kordinasi baru”, Wabup/Sekda selaku “kordinator manajemen isu” untuk memastikan terjaganya konsistensi dan perhatian para pejabat daerah/pemda dan dinas-dinas terhadap isu-isu pembangunan dan programnya di satu sisi, dan mengusahakan tetap terjaganya perhatian dan kepedulian khalayak atas perjuangan daerah dalam meraih tujuan dimekarkannya daerah
Manfaat bagi Peserta:
(1)Proyek Pengembangan daerah pemekaran sebenarnya merupakan proyek yang kental dengan proses-proses recorporate Culture, kompleks dan membutuhkan kepemimpinan/managerial khusus. Proses pembudayaan
(2)kembali ini menuntut treatmen khusus dan berkesinambungan. Utamanya dalam pengelolaan konfigurasi kepemimpinannya, mulai dari Bupati, Bappeda dan DPRD-nya. Tahap selanjutnya adalah fiksasi bekal metode dan tipe kepemimpinannya.
(3)Persiapan berikutnya yang tak kalah penting dimiliki adalah kemampuan para Bupati, Bappeda dan DPRD dalam menafsirkan bermacam tantangan yang sudah digariskan oleh Depdagri sesuai UU Nomor 32 Tahun 2004, seiring dan senafas dengan kemampuannya menangkap potensi tersembunyi daerahnya.
(4)Dalam konteks ini, petugas humas –idealnya Humas Officer—haruslah seorang yang memiliki kompetensi kerja dengan jaringan lintas disiplin ilmu. Pendekatan ISO yang akan dibahas dalam workshop ini dirancang untuk menunjukan berbagai instrumen lintas disiplin tersebut sebagai alat untuk menghandle kegelapan di daerah pemekaran.