Mohon tunggu...
Herini Ridianah
Herini Ridianah Mohon Tunggu... Guru - write with flavour

pemerhati sosial dan pendidikan, guru les MIPA

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Wah, Ternyata Ada Miripnya! 13 Tradisi Menyambut Ramadhan dari Berbagai Penjuru Indonesia

10 Mei 2019   02:15 Diperbarui: 10 Mei 2019   02:49 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto : THIDINEWS
Foto : THIDINEWS
9. Gebyar Ki Aji Tunggal -- Jepara, Jateng

Berupa karnaval budaya untuk mengingatkan tentang kalender bulan islam atau bulan rukwah dalam kalender Jawa. Umumnya dilakukan dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Foto : R.Lisa FM Jepara
Foto : R.Lisa FM Jepara
10. Megibung -- Bali

Tradisi Megibung diperkenalkan oleh Raja Karangasemyaitu I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem sekitar tahun 1614 Caka atau 1692 Masehi. Tradisi ini dibawa oleh I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem saat menang perang dalam menaklukan kerajaan-kerajaan di Sasak, Lombok.

 Tradisi Megibung dilakukan dengan kegiatan saling berbagi,  makan bersama.

Foto :ulinulin.com
Foto :ulinulin.com
11. Megengan- Surabaya,Jatim

Megengan adalah tradisi masyarakat Jawa Timur dalam menyambut bulan Ramadhan. Megengan diambil dari bahasa Jawa yang artinya menahan. Megengan berarti suatu peringatan bahwa sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan, bulan dimana umat islam diwajibkan berpuasa, yaitu menahan untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menggugurkan ibadah puasa tersebut.

Tahun ini, Megengan dilakukan di depan masjid Al-Akbar atau masjid Agung Surabaya, Jumat (3/5/2019). Ada 21.000 kue apem yang diperebutkan oleh ratusan jamaah laki-laki dan perempuan hingga anak-anak. Kue apem diletakkan di atas tempat khusus yang dijajarkan di pelataran masjid. (Kompas.com)

Megengan Kubro dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Kue Apem bagi masyarakat Jawa memiliki makna filosofi. Apem berasal dari bahasa arab "Afwun" yang artinya maaf. Sebelum memasuki bulan puasa, hendaknya saling memaafkan satu sama lain.

Warga bersiap-siap membagikan kue apem saat digelar 'Megengan Kubro' di Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/5/2019). 

Foto : Gesuri.com
Foto : Gesuri.com
12. Bajong Banyu -- Magelang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun