Mohon tunggu...
Herini Ridianah
Herini Ridianah Mohon Tunggu... Guru - write with flavour

pemerhati sosial dan pendidikan, guru les MIPA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dunia Barat di Balik Upaya Legalisasi LGBT

28 Desember 2017   07:03 Diperbarui: 28 Desember 2017   08:14 2923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam banyak penelitian, kelompok ini  adalah perilaku menyimpang yang bisa disembuhkan. Tugas pemerintah adalah mengembalikan perilaku menyimpang itu. Bukan justru sebaliknya melegalisasi mereka. Karena itu, islam memberikan solusi pada 3 level.

Pertama, secara individu, masing-masing individu harus berusaha sekuat tenaga untuk tidak membiarkan, atau membiasakan dirinya melakukan penyimpangan seksual ini. Keluarga juga harus memahami bahwa ini penyimpangan. Karena itu, tidak boleh mentoleransi sama sekali dengan meluruskan penyimpangan ini sejak dini.

Kedua, masyarakat juga harus melakukan amar ma'ruf nahi munkar sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama anggota masyarakat, jika ditemukan ada yang terkena LGBT.

Ketiga, pemerintah harus aktif hadir terhadap masalah ini, dengan ikut mencegah, mengupayakan penyembuhan, hingga memberikan sanksi tegas bagi pelakunya, jika keluarga dan masyarakat sudah tidak kuasa.

Sudah terbukti, meskipun Indonesia negeri muslim terbesar, namun karena berada dalam sistem demokrasi yang justru menyuburkan penyimpangan atas nama HAM, kebebasan dsb, berakibat tergadaikannya berbagai aturan islam di semua aspek kehidupan, termasuk LGBT ini. 

Maka, sudah fitrahnya habitat umat islam memang alaminya berada dalam sistem pemerintahan yang menjadikan aqidah islam sebagai pengatur kehidupan mereka. Dalam khazanah islam, sistem tersebut bernama Khilafah, yang justru mirisnya saat ini Khilafah justru dikriminalisasikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun