Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis Tentang Korupsi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Impact Series : Flamboyan

3 Desember 2022   05:13 Diperbarui: 3 Desember 2022   06:57 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                " Ya sudah, nanti sekitar empat jam dari sekarang ya, aku telpon lagi. "

                Telpon segera ditutup bersamaan dengan terdengar langkah Ratna mendekati Yali. Tadi Fanny bicara ingin bertemu, dia mengabarkan suaminya sudah terbang ke luar Jakarta. Kebiasaan perempuan itu pasti ingin bertemu dengan Yali begitu suaminya berangkat ke tempat kerjanya. Yali pasti menyediakan waktu untuk menemuiinya.

                Kini, Yali ada di belakang jeruji besi di sebuah Lembaga Permasyarakatan di luar Jakarta. Ia mengenakan kaos. Duduk, melihat beberapa teman sesame Napi melakukan kegiatan olah raga ringan di lapangan depan blok-nya. Ia, harus menjalani pidana atas perbuatannya yang menyebabkan kerugian Negara.

                Satu persatu hartanya disita Tim Pemberantas Korupsi, harta yang ia sembunyikan, yang ia atas namaka orang lain, yang ia "tanam" di beberapa titik" tetap saja terendus oleh Tim. Ia tidak bisa lagi mengelak, karena faktanya memang seperti itu.

                Yang menyesakan dadanya adalah, hubungan khususnya dengan Fanny maupun Bintang, sudah terdengar di telinga istri dan anaknya. Ia tidak tahu keputusan apa yang bakal ia terima dari istrinya. Ia sangat sedih saat ini.

                Tidak tahu sampai kapan kesedihan ini, lebih-lebih tadi salah satu adiknya datang membezuk dan mengabarkan  keadaan keluarga yang "kurang baik-baik". Mereka semua sangat tertekan, malu dan tidak bisa seperti dulu lagi, leluasa berkomunikasi dan interaksi dengan kolega maupun tetangga. Sejak Yali ditetapkan sebagai tersangka, mereka semua seperti menjauh dan memandang rendah.

                " Kami seperti ikut menjadi tersangka, Bang. "

                Begitu ucap adik Yali.

                Yali hanya diam tak bisa memberi komentar.

Sabtu 3 Desember 2022

Salam anti korupsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun