Bom bunuh diri.
Innalillahi Wa'innailaihi Roji'un. Negeri ini kembali berduka. Terjadi serangkaian ledakan bom bunuh diri Minggu pagi (13/5/2018). Ledakan itu terjadi di 3 gereja yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Pantekosta Pusat & Gereja GKI. Kali ini menimbulkan banyak korban hingga puluhan tewas dan puluhan lainnya terluka.
Ini merupakan sebuah peristiwa memilukan dan mengiris hati bangsa ini setelah sebelumnya kita telah kehilangan 6 anggota polri putra bangsa yang gugur saat melaksanakan tugas mengamankan kericuhan tahanan teroris di penjara Mako Brimob, kelapa Dua , Depok. Pelaku bom tersebut sengaja mengorbankan diri agar akibat yang ditimbulkan dari ledakan tersebut dapat lebih maksimal, ketimbang meletakkan bom di tempat sasaran.
Hal itu diketahui dari keterangan jema'at gereja dan petugas keamanan gereja GKI yang melihat pelaku yakni seorang perempuan dan kedua anaknya berusaha untuk masuk keruang kebaktian.
Namun di kesempatan lain yakni di gereja Santa Maria Tak Bercela dua orang pelaku yang mengendarai sepeda motor berusaha menerobos masuk parkir gereja dan akhirnya meledakkan diri. Sedangkan di gereja Pantekosta pelaku mengendarai mobil avanza menabrak gereja dan akhirnya meledakkan diri.
ISIS berada dibalik, serangan Bom
Tak lama berselang setelah ledakan terjadi, melalui media propaganda mereka al-amaq, ISIS menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. ISIS mengklaim anggotanya yang melakukan serangan tersebut, tetapi seperti klaim sebelumnya ISIS tidak memberikan bukti adanya hubungan serangan itu dengan mereka. Seperti diketahui, serangan bom bunuh diri itu menghantam tiga gereja di Surabaya.Â
AS melalui Duta Besarnya Jakarta menyatakan serangan kepada jemaat yang sedang beribadah dengan damai mencederai toleransi dan keberagaman yang dijunjung tinggi oleh rakyat Indonesia.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik menegaskan, tidak ada agama apapun di dunia yang membenarkan aksi tersebut. kecaman juga datang dari para tokoh agama seperti KH. Arifin Ilham, KH. Bahtiar Nasir, Ustadz Syafiq Reza Basalamah, Ustad Felix Siauw. Mereka menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh para teroris adalah bukan Islam dan bukan bagian dari Islam serta mengutuk keras perbuatan itu.
Presiden Jokowi  terbang mendadak ke Surabaya
Minggu sore presiden Jokowidodo mengunjungi surabaya dan meninjau lokasi terjadinya ledakan bom baik di Gereja GKI, Gereja Pantekosta dan Gereja GKI. Â Dalam kunjungannya, Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.
Pasukan ini bertugas khusus siaga saat ada aksi terorisme yang mengancam kedaulatan negara. Pasukan ini berjumlah 90 orang dari 3 pasukan khusus Sat-81 Kopassus TNI AD, Denjaka Marinis TNI AL, dan DenBravo Kopaskhas TNI AU .Â
Ledakan di Sidoarjo
Sebuah ledakan dikabarkan kembali terjadi di Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) malam. Ledakan terjadi di kawasan Rusunawa Sepanjang, kamar nomor 2 lantai 5 Blok B Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, yang dihuni oleh Anton Febriyanto (47) sekitar pukul 21.15 WIB.
Diduga ledakan itu merupakan ledakan bom rakitan yang dibuat penghuni rusun. Dilaporkan 3 orang meregang nyawa akibat kejadian tersebut, ditengarai bom tidak sengaja meledak. Polda Jawa Timur dengan sigap mengamankan tiga bom aktif dan sejumlah bahan peledak dan Bom ini merupakan jenis bom rakitan.
Dia menambahkan, keduanya sudah dipindahkan ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk menjalani perawatan lanjutan. Menurut petinggi kepolisian, bahwa peristiwa tersebut ada kaitannya dengan yang terjadi baik di Mako Brimob Kelapa Dua maupun yang terjadi di surabaya.
Ledakan Bunuh Diri di Mapolresta Surabaya
Belum selesai berduka akibat rangkaian bom di surabaya dan sidoarjo, kawanan teroris senin pagi (14/5/2018) kembali menyerang instisusi kepolisian dengan mengirim martir yang mengendarai sepeda motor. Pelaku yang memboncengkan seseorang yang seperti membawa bungkusan berhenti dan hendak menerobos pintu gerbang mapolresta.
Nampak pada CCTV yang berhasil dipantau bahwa bom diledakkan 5 detik setelah kedua pengendara sepeda motor tersebut dihentikan dan hendak diperiksa oleh petugas.
Imbas bom surabaya dan sidoarjo adalah menurunnya tingkat kunjungan warga ke mall - mall di surabaya dan kota - kota lain di indonesia. Rasa kuatir akan terjadi hal - hal yang tidak diinginkan masih menghantui dibenak masyarakat luas. Situasi yang paling aman menurut masyarakat adalah dengan berdiam diri di rumah masing - masing mengamati perkembangan keadaan melalui pesawat Televisi atau media elektronik.
Islam adalah agama yang mengajarkan welas asih dan mencintai sesama manusia. Tidak pernah mengajarkan untuk mendzolimi apalagi membunuh antar manusia kecuali dalam keadaan perang. Islam adalah agama yang damai dan cinta perdamaian. Jika kemudian para Teroris itu mengaku islam, sesungguhnya mereka bukanlah islam yang sesungguhnya. Islam bukan Teroris. Kami cinta perdamaian.
Semoga para korban tragedi ini diberikan tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan para korban yang dirawat lekas diberikan kesembuhan serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Amiin.
*Dihimpun dari berbagai sumber & opini penulis*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H