Mohon tunggu...
Heri Deck
Heri Deck Mohon Tunggu... Content Creator -

Creativepreneur - Farmer - Menyukai Cooking, Videografi dan Filmmaking Contact: ninja1479@gmail.com Twitter: @Heri_Deck

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ledakan Bom di Surabaya dan Sidoarjo

14 Mei 2018   14:14 Diperbarui: 14 Mei 2018   15:50 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu sore presiden Jokowidodo mengunjungi surabaya dan meninjau lokasi terjadinya ledakan bom baik di Gereja GKI, Gereja Pantekosta dan Gereja GKI.  Dalam kunjungannya, Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.

Kunjungan Presidan Jokowidodo usai terjadi ledakan bom di surabaya (image CNBC Indonesia)
Kunjungan Presidan Jokowidodo usai terjadi ledakan bom di surabaya (image CNBC Indonesia)
Dalam pernyataannya, Presiden Joko Widodo menyebut teror bom di 3 gereja di Surabaya sebagai sebuah aksi biadab dan pengecut. Presiden Jokowi menegaskan negara Indonesia tidak akan tinggal diam dan akan  mengusut jaringan pelaku teroris hingga ke akar - akarnya. Bahkan Kepala Staff Kepresidenan Jenderal Purnawirawan Moeldoko menyatakan akan mempertimbangkan untuk kembali mengaktifkan Satgas Anti Teror yakni satuan khusus anti-teror TNI bernama Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab) TNI.

Pasukan ini bertugas khusus siaga saat ada aksi terorisme yang mengancam kedaulatan negara. Pasukan ini berjumlah 90 orang dari 3 pasukan khusus Sat-81 Kopassus TNI AD, Denjaka Marinis TNI AL, dan DenBravo Kopaskhas TNI AU . 

illustrasi Satgas Anti Teror (image Target dan Operasi)
illustrasi Satgas Anti Teror (image Target dan Operasi)
Selain meninjau ketiga lokasi ledakan, Presiden Jokowidodo juga menjenguk para korban yang terkena ledakan dan dirawat di RSUD D Soetomo dan beberapa rumah sakit lain yang merawat para korban ledakan bom. Presiden juga menyatakan bahwa negara akan menanggung semua biaya perawatan para korban. 

Ledakan di Sidoarjo

Sebuah ledakan dikabarkan kembali terjadi di Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) malam. Ledakan terjadi di kawasan Rusunawa Sepanjang, kamar nomor 2 lantai 5 Blok B Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, yang dihuni oleh Anton Febriyanto (47) sekitar pukul 21.15 WIB.

Diduga ledakan itu merupakan ledakan bom rakitan yang dibuat penghuni rusun. Dilaporkan 3 orang meregang nyawa akibat kejadian tersebut, ditengarai bom tidak sengaja meledak. Polda Jawa Timur dengan sigap mengamankan tiga bom aktif dan sejumlah bahan peledak dan Bom ini merupakan jenis bom rakitan.

Suasana di Rusunawa Sidoarjo, sesaat setelah ledakan.(image Merdeka.com/Nanang Ichwan)
Suasana di Rusunawa Sidoarjo, sesaat setelah ledakan.(image Merdeka.com/Nanang Ichwan)
Tiga anak terduga pelaku teror Anton Febriyanto, selamat dari ledakan bom di rusunawa Wonocolo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Masing-masing berinisial AR (15), FP (11) dan GA (10). Ketiganya mengalami luka yang cukup serius akibat ledakan itu. Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, menyatakan AR selamat dari ledakan dan dialah yang membawa kedua adiknya ke RS Siti Khodijah.

Dia menambahkan, keduanya sudah dipindahkan ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk menjalani perawatan lanjutan. Menurut petinggi kepolisian, bahwa peristiwa tersebut ada kaitannya dengan yang terjadi baik di Mako Brimob Kelapa Dua maupun yang terjadi di surabaya.

Ledakan Bunuh Diri di Mapolresta Surabaya

Belum selesai berduka akibat rangkaian bom di surabaya dan sidoarjo, kawanan teroris senin pagi (14/5/2018) kembali menyerang instisusi kepolisian dengan mengirim martir yang mengendarai sepeda motor. Pelaku yang memboncengkan seseorang yang seperti membawa bungkusan berhenti dan hendak menerobos pintu gerbang mapolresta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun